BANGKALAN - Sejumlah warga dari Desa Mandung, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mendatangi Mapolres setempat, Rabu (3/12/2014). Mereka melaporkan dugaan pemotongan dana penerima program simpanan keluarga sejahtera (PSKS).
Warga mengaku menerima dana kompensasi kenaikan harga BBM hanya Rp300 ribu dari Rp400 ribu yang dianggarkan oleh pemerintah. Warga datang ke kantor polisi didampingi oleh LSM CIDEs.
"Saya bersama warga ke sini untuk melaporkan adanya kasus dugaan pemotongan dana PSKS yang dilakukan oknum perangkat desa," terang Direktur LSM CIDEs, Mathur Husyairi, saat dikonfirmasi.
Menurut Mathur, modus yang dilakukan perangkat daerah yakni ketika warga ingin mendapatkan kartu diwajibkan membayar uang Rp100 ribu. Jika tidak bersedia membayar, maka tidak akan diberikan kartu.
"Kalau tidak punya uang, tapi menyepakati yang ditawarkan oknum perangkat desa, maka langsung dipotong Rp100 ribu sehingga mereka hanya menerima Rp300 ribu," ungkapnya.
Pihaknya berharap, Kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan pemotongan dana PSKS tersebut. Pasalnya, sudah menyalahi aturan yang ada.
"Apapun dalihnya pemotongan tidak dibenarkan. Walaupun dengan alasan pemerataan untuk dibagikan pada mereka yang tidak dapat," tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga Desa Mandung, Misna. Dia mengaku hanya mendapat uang PSKS senilai Rp300 ribu. "Alasan pemotongan uang ini katanya untuk diberikan pada warga lain yang tidak dapat," papar Misna.
(Risna Nur Rahayu)