Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Denyut Ekonomi Warga Solo Berpusat di Pasar Klewer

Bramantyo , Jurnalis-Senin, 26 Januari 2015 |14:35 WIB
Denyut Ekonomi Warga Solo Berpusat di Pasar Klewer
Denyut Ekonomi Warga Solo Berpusat di Pasar Klewer (Pedagang Pasar Klewer saat menggelar acara renungan)
A
A
A

SOLO - Seperti kebanyakan pasar pada umumnya, tidak dipungkiri jika keberadaan Pasar Klewer mampu mendongkrak perekonomian Kota Solo. Lingkungan dalam pasar itulah terdapat pusat ekonomi yang menyumbang pendapatan bagi pemerintah, dan mampu menyerap banyak tenaga kerja, serta sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Mengalami kebakaran pada 27 Desember 2014 lalu, Pasar Klewer yang semula menjadi urat nadi perekonomian sepertinya mulai kehilangan geliatnya. Pasar yang kesehariannya padat dan ramai dengan aktivitas jual beli, kini sepi tak berpenghuni.

Kondisinya belum pulih sepenuhnya, meski bagian sisi timur Pasar Klewer kembali dibuka pada 20 Januari 2015 lalu.

Kehidupan Pasar Klewer bukan hanya milik pedagang batik ataupun pemiliki kios saja, namun keberadaan Pasar Klewer selama ini juga mampu menghidupi ribuan orang yang setiap hari beraktivitas di Klewer.

Banyak warga yang sangat bergantung kehidupannya pada keberadaan Pasar Klewer. Mulai dari pedagang, pengrajin batik, penjual makanan, penjaga kios, kuli angkut barang, penjual karung plastik, juru parkir, bahkan penarik becak juga berlomba mencari rezeki di sana.

Warung makan yang selama ini melayani ribuan kios yang tersebar di lokasi Pasar Klewer, kini kehilangan pemasukan. Penjaga kios juga banyak yang berhenti kerja karena kios tempatnya bekerja juga terbakar. Kuli panggul yang setiap hari juga kehilangan mata pencaharian.

Wardi (52), salah satu kuli panggul (angkut) barang yang ada di Klewer, mengaku, saat ini lebih banyak menganggur karena pasar tutup sejak terjadinya kebakaran.

Pria asal Baluwarti ini mengaku jika penghasilannya pasca kebakaran itu jauh dari kata mencukupi. Biasanya dia bisa membawa upah seharinya Rp50-70 ribu, namun saat ini bawa pulang uang Rp 20 ribu saja sudah sulit.

"Hasil sedinten, ngiih telas dinten niku (penghasilan satu hari habis di hari yang sama)," keluhnya.

Oleh karena itu, Pengageng Museum dan Pariwisata Keraton Surakarta, Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger berharap renovasi pasar Klewer yang kini tengah diupayakan pasca kebakaran, mampu mengakomodir berbagai kepentingan termasuk masyarakat kecil yang selama ini hidup dan bekerja di pasar Klewer.

"Yang harus diperhatikan adalah kepentingan pedagang oprokan, penarik becak, kuli panggul, dan distributor barang dagangan pasar Klewer yang notabene itu semua adalah rakyat kecil," jelasnya beberapa waktu lalu.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement