BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, telah menyampaikan konsep penataan di sekitar Kebun Raya Bogor (KRB) dan Istana Bogor kepada Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Konsep penataan tersebut salah satunya rencana penggeseran pagar Istana Bogor.
Dalam pertemuannya dengan Pratikno kemarin, Bima membeberkan konsep penataan, dengan melakukan pelebaran pedestrian serta penataan lalulintas di kawasan KRB dan Istana Bogor.
"Kemarin saya menyampaikan kepada Setneg, Pak Pratikno tentang bagaimana rencana penataan Kota Bogor dan beliau menyambut baik. Karena ini kawasan yang akan menjadi aktivitas Presiden ke depan jadi harus sinkron antara penataan yang dilakukan Pemkot dengan apa yang bisa dikoordinasi dengan Setneg," jelas Bima di rumah dinasnya, Bogor, Sabtu (8/2/2015).
Kegiatan Presiden Jokowi di Istana Bogor
Dia menambahkan, pembenahan sengaja dilakukan, karena kegiatan Presiden Jokowi di Istana Bogor akan padat. Sehingga, harus dilakukan penataan secara keseluruhan agar nyaman, tidak macet, dan semrawut.
Terkait dengan adanya kabar Presiden Jokowi akan pindah ke Istana Bogor, Bima mengaku belum mendapatkan kepastiannya.
"Saya belum dapat kepastian tentang rencana pindahnya Presiden, tapi Pemkot harus menyiapkan sesuatunya agar Presiden bisa beraktivitas di Bogor. Sejauh ini Presiden cukup nyaman untuk braktivitas di sini, berarti ke depannya juga mengantisipasi frekuensi kegiatan yang banyak di istana, saya kira harus dilakukan koordinasi antara Pemkot dengan Setneg," ucap Bima.
Untuk teknis pelebaran pedestrian sendiri, Bima menyebutkan harus melalui pengkajian terlebih dahulu, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor. Sebab, kawasan Istana Bogor merupakan kawasan heritage.
(Fiddy Anggriawan )