JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Hasibuan, berharap Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti yang baru ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Kapolri dapat lolos menghadapi fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Edi meyakini para wakil rakyat di DPR bisa memahami bila calon Kapolri sebelumnya, Komjen Pol Budi Gunawan batal dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi karena tersandung masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edi sangat berharap kepada DPR untuk menyetujui Badrodin sebagai calon Kapolri sehingga dapat segera dilantik.
"Kami yakin DPR bisa memahami BG tidak dilantik karena ada masalah hukum sebelumnya. Saya kira DPR tidak akan sakit hati, melantik atau tidak itu kan kewenangan presiden," ujar Edi saat berbincang dengan Okezone, Kamis (19/2/2015).
Edi menilai penunjukkan Badrodin sebagai calon baru Kapolri sudah tepat dan sesuai dengan aturan yang ada. Pasalnya, Badrodin merupakan salah satu nama jenderal bintang tiga yang diajukan Kompolnas kepada Presiden Jokowi untuk menggantikan BG sebagai calon tunggal Kapolri.
"Badrodin itu kan salah satu perwira tinggi yang diajukan Kompolnas ke presiden. Sesuai UU kalau BG gagal, presiden bisa ambil nama lainnya, maka muncullah nama Badrodin," jelasnya.

Dengan ditunjuknya Badrodin yang menggantikan BG sebagai calon Kapolri, Edi berharap mantan Kapolda Jawa Timur ini segera dilantik oleh Jokowi sehingga dapat memperbaiki kinerja kepolisian. Terlebih, hingga saat ini Polri masih bersitegang dengan KPK akibat penetapan tersangka yang dilakukan KPK terhadap Budi Gunawan.
"Badrodin ini kan pati Polri senior dan jabatannya saat ini Wakapolri, ia diharapkan bisa memberikan kesejukan kepada internal Polri.Kompolnas yakin Badrodin bisa melakukan komunikasi yang baik antara Polri dan KPK," harapnya.
(Misbahol Munir)