JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa bulan terakhir ini lebih memilih Istana Bogor, Jawa Barat sebagai tempat berkantor, dan juga mengadakan rapat-rapat kenegaraan.
Namun, kegiatan itu, dipersepsikan publik untuk menjaga jarak dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Atas hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menampik tudingan tersebut. Menurut dia, berkantornya mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Istana Bogor, Jawa Barat hanya untuk mencari ketenangan saja. Bukan karena ada isu penyadapan, ataupun sengaja menjauhakan diri dari Megawati.
"Saya ndak tahu (ada penyadapan). Saya rasa Pak Jokowi ingin tenang-tenang saja beliau ini. Tentu ingin lebih fokus," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (23/2/2015).
JK juga mengatakan, Presiden Jokowi memilih berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat, hanya sementara waktu saja. Karena kata dia, Presiden dan Wakil Presiden harus berada di Ibu Kota Jakarta dalam mengelola pemerintahan.
"Kan, saya kira jangan lupa bahwa beliau itu untuk sementara waktu. Karena presiden dan wapres (wakil presiden) harus berada di Ibu Kota negara untuk pemerintahannya," ungkapnya.
Sekadar informasi, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, dalam tiga bulan ke depan Presiden Jokowi akan sering berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat. Selama berada di Kota Hujan tersebut, Jokowi akan banyak melakukan agenda pertemuan dengan skala besar.
Ada alasan lain yang menjadikan Jokowi lebih sering berkantor di Bogor. Menurut Andi, selain masalah ketersediaan tempat, Jokowi menyukai lokasi dan suasana di Istana Bogor.
Istana Bogor juga dikenal dengan udaranya yang sejuk, selain itu Istana Bogor juga menjadi tempat kegemaran Presiden pertama RI Soekarno. Istana ini juga pernah menjadi saksi bisu penyusunan dan penyerahan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) oleh Soekarno kepada tiga utusan Mayor Jenderal TNI saat itu.
(Rizka Diputra)