“Pesawat memenuhi angkasa seperti sekelompok capung. Ke mana pun Anda melihat, akan ada jenazah hangus di sana,” lanjut Michiko.
Kebanyakan korban dari pengeboman ini adalah perempuan, orang tua, dan anak-anak. Sebagian besar pemuda Tokyo sedang dikirim untuk bertempur. Serangan bom di Tokyo ini juga membuka serangkaian serangan di kota-kota lain di Jepang.
Banyak kritik ditujukan kepada AS jika melihat kembali kerusakan yang diakibatkan dari serangan tersebut. Terutama setelah sebuah survei di AS menunjukkan nyawa yang hilang dalam serangan tersebut lebih banyak dari serangan tunggal manapun di dalam sejarah.
Para korban selamat dalam peristiwa 70 tahun lalu itu menuntut Pemerintah Jepang untuk memperingati kejadian ini seperti seharusnya. Namun, keinginan tersebut tampaknya masih sulit terwujud.
(Hendra Mujiraharja)