"Ya (bentuk arogansi politik), sangat terlihat perebutan kekuasaan dan cenderung mengabaikan etika. Nafsu kekuasaan mengalahkan mekanisme yang seharusnya bisa ditempuh secara bermartabat," ujarnya.
Apalagi, sambung Bakir, selama ini partai berlambang pohon beringin ini dikenal sebagai partai yang mampu meredam dan mengatasi konflik dengan baik.
Bakir menambahkan, kubu Agung seharusnya menghargai proses hukum yang masih bergulir di pengadilan terkait keabsahan pengurus DPP Partai Golkar, kendati Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly telah mengesahkan DPP kubu Agung.
"Proses pengadilan yang ditempuh Ical sebagai salah satu mekanisme penyelesaian masalah seharusnya juga dihargai," pungkasnya.
(Fiddy Anggriawan )