Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menlu RI Sambut 110 WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Yaman

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 05 April 2015 |16:32 WIB
Menlu RI Sambut 110 WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Yaman
A
A
A

JAKARTA - Menlu RI menyambut 110 WNI yang dievakuasi dari Yaman di bandara Soekarno-Hatta Minggu sore, 5 April. Sebanyak 110 WNI tersebut merupakan bagian pertama yang tiba di Indonesia dari 262 WNI yang berhasil dievakuasi dari Yaman ke Jizan Arab Saudi beberapa hari lalu. Sisanya akan di jemput oleh pesawat TNI AU di Jizan untuk diterbangkan ke wilayah Oman dan selanjutnya ke Indonesia dengan pesawat komersial.

Keadaan keamanan di Yaman, khususnya di bagian Barat Yaman sekitar Kota Aden dan Sanaa semakin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas. Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan dan mengharuskan Tim Evakuasi WNI Indonesia untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi. Tim evakuasi tetap berpengang pada prisinp melakukan evakuasi secara cepat, aman dan efisien.

Indonesia juga menyesalkan terjadinya kembali korban sipil dalam pertikaian di Yaman. Pemerintah Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga aisng.

Menlu RI meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman.

Pada Sabtu (4/4/15), Tim Percepatan Evakuasi WNI yang berangkat dari Jakarta Kamis lalu berhasil masuk ke kota Tareem melalui perbatasan Yaman-Oman.

Tim Percepatan Evakuasi WNI telah berkoordiansi dengan WNI yang ada di Tareem, Al Mukalla dan kota lainnya di daerah Hadhramaut untuk mempersiapkan proses evakuasi. Telah dibentuk Tim Relawan Percepatan Evakuasi yang di pimpin oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Hadhramaut. Tim terpadu evakuasi WNI juga telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk para tokoh ulama dan pimpinan universitas dan pesantren guna membantu meyakinkan WNI yang ada di daerah Hadhramaut agar bersedia di evakuasi.

Sejak proses evakuasi di mulai pada Desember 2014 dan intensifikasi evakuasi pada 25 Maret 2015, sebanyak 792 WNI telah dievakuasi dari Yaman dan sampai hari ini sebanyak 590 telah kembali ke Indonesia. Sisanya sebanyak 202 WNI saat ini sudah dievakuasi ke wilayah aman yaitu di Jizan, Arab Saudi, dan Djibouti City, Djibouti.

Saat ini masih terdapat sejumlah WNI yang ada di berbagai penampungan (safe house) dan menunggu evakuasi : di Aden 89 orang, Sana’a 14 orang, Al Mukalla 40 orang dan Tareem 58 orang.

Seperti diketahui Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Tim terpadu ke Yaman dan Salalah, Oman untuk melakukan intensivikasi evakuasi WNI termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa dari Djibouti. Tim yang terdiri 43 personil meliputi unsur Kementerian Luar Negeri (14 orang), TNI AU (21 orang), Polri (7 orang), dan BIN (3 orang). Tim terus mencari cara untuk dapat melakukan evakuasi cepat, aman dan efisien.

Operasi evakuasi Yaman melibatkan 5 Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah.

(Hendra Mujiraharja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement