JAKARTA - Gempa tidak hanya terjadi di Nepal, tapi juga terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Meskipun dengan guncangan yang lebih kecil dan berpusat di laut, fakta itu lantas membuat pemerintah mewanti-wanti seluruh penduduk untuk waspada bahaya gempa sedini mungkin.
Dicatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terjadi empat gempa dalam kurun dua hari, yakni sejak Sabtu hingga Minggu 25-26 April 2015 di beberapa wilayah Indonesia.
Gempa pertama terjadi di 14 Km Tenggara Maluku Barat Daya dengan kekuatan 5 skala richter (SR). Kedua terjadi di 88 Km Barat Laut Pulau Morotai, Maluku Utara dengan kekuatan 5,5 SR. Gempa selanjutnya mengguncang 83 Km Tenggara Sumba Timur, NTT dengan kekuatan 5.2 SR. Terakhir adalah gempa yang terjadi di 62 Km Barat Daya Pesisir Selatan Sumatera Barat dengan kekuatan 5.2 SR.
Meski disimpulkan sebagai gempa berkekuatan lemah, Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan kepada masyarakat untuk terus waspada. Pasalnya, kondisi tektonik bumi Indonesia yang kompleks membuat gempa bisa terjadi kapanpun.
"Potensi gempa besar dapat terjadi di Indonesia. Beberapa kota besar dengan penduduk padat di Indonesia harus dipersiapkan infrastrukturnya untuk menghadapi guncangan keras akibat gempa," kata Sutopo dalam siaran persnya yang diterima Okezone, di Jakarta, Minggu (26/4/2015).
Bahkan, Sutopo menyebutkan, Indonesia bisa mengalami gempa seperti halnya di Nepal. Hal itu disebabkan oleh adanya beberapa kota yang ditutupi oleh sedimen halus yang tebal.
"Kita harus mengambil pembelajaran dari setiap bencana. Seperti halnya gempa 7,8 SR di Nepal pada 25/4 dengan pusatnya gempa di darat berkedalaman 15 Km," pungkasnya.
(Arief Setyadi )