Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sosok Darto yang Disebut "Dukun" Sultan HB X Petani Biasa

Markus Yuwono , Jurnalis-Rabu, 13 Mei 2015 |00:52 WIB
Sosok Darto yang Disebut
Petilasan Wono Kobaran
A
A
A

YOGYAKARTA - Nama Darto mendadak muncul di tengah polemik sabda raja dan dawuh raja Sultan HB X. Darto merupakan Juru Kunci petilasan Wono Kobaran, Desa Temu Ireng, Girisuko, Panggang, Gunungkidul, DIY.

Petilasan Wono Kobaran disebut-sebut merupakan tempat bertemunya Sunan Kalijaga dengan Brawijaya V sebelum moksa di Pantai Selatan. Lokasi petilasan ini disebutkan sering dikunjungi keluarga Keraton Yogyakarta dan beberapa tokoh.

Petilasan yang terletak desa Temu Ireng, Girisuko, Panggang, Gunungkidul, mencuat setelah nama Darto sebagai Juru kunci petilasan tersebut disebut mempengaruhi keputusan Sabda Raja dan Dawuh Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X belum lama ini. Saat ditemui di ladangnya, Darto seperti petani lainnya. Meski bergelar sebagai Juru Kunci namun dirinya tidak mau membeberkan sejarah petilasan tersebut. "Tidak tahu, lahir batin mas, sabagai warga biasa tidak tahu. Petilasan itu ada sejak saya belum lahir," katanya saat ditemui di ladangnya, Selasa (12/5/2015).

Ia mengatakan, sebagai abdi dalem dan juru Kunci tugasnya membersihkan lokasi yang berada di tengah pegunungan kapur tersebut. Sebagai gambaran lokasi, untuk mencapai lokasi ada tangga naik sampai ke puncak bukit. Kanan kiri juga terdapat bangunan, sebelah kiri pintu terkunci rapat namun bangunan sisi kanan terbuka lebar. Di dalamnya terdapat beberapa patung. Saat menuju ke Petilasan ada sebuah belik atau sumber air yang dipercaya berasal dari Sunan Kalijaga, airnya dipercaya membawa berkah.

Ia mengatakan, pembangunan lokasi tersebut pada tahun 1998. Sebelumnya hanya berupa perbukitan yang terjal tanpa adanya bangunan. "Di atas itu ada gua tetapi ada di kanan kiri bangunan,"ucapnya.

Darto mengatakan, lokasi tersebut dikunjungi keluarga kraton Yogyakarta. Namun dia tidak mengatakan lebih jauh kapan dan setiap hari apa. "Kalau ada yang datang pasti ke tempat saya,"ucapnya.

Sebelumnya, Raja Karton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, membantah memiliki dukun atau pembisik yang saat ini banyak ditudingkan kepadanya. "Saya ini tidak punya dukun," kata Sultan sembari tertawa saat ditemui di Gunungkidul beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sejak dari dahulu dirinya selalu diminta oleh ayahnya Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk datang ke makam leluhur, karena ayahnya lebih banyak di Jakarta. "Saya sejak dahulu sejak swargi (almarhum) HB IX masih ada, kami diminta untuk mendatangi makam leluhur dan petilasan karena beliau (HB IX) banyak di Jakarta, saya bicara spiritual sejak dari dahulu," ucapnya.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement