Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Taufiq Kiemas di Mata Para Sahabat

Mohammad Saifulloh , Jurnalis-Senin, 08 Juni 2015 |19:24 WIB
Taufiq Kiemas di Mata Para Sahabat
Ilustrasi (Faridha/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Hari ini, tepat dua tahun wafatnya Taufiq Kiemas (TK), mantan Ketua MPR RI dan politikus ulung PDI Perjuangan. Sejumlah rekan dan teman yang pernah dekat dengannya pun berkumpul untuk berbagi cerita. 

"Kita memang mau consolation, tapi tidak untuk membangkitkan kesedihan. Semangat hidupnya yang perlu kita ingat supaya kita pun semangat terus berjuang, Beliau juga sosok sederhana dan apa adanya," ujar aktivis Hariman Siregar, dalam acara memperingati dua tahun wafatnya TK, Senin (8/6/2015). 

Hariman mengaku tak bisa lupa sosok Taufiq yang selalu bergembira dan sangat tahu cara untuk memuji orang lain. Baginya, TK adalah sosok yang tak pernah malu dengan masa lalunya, termasuk soal kemiskinan. Karena pernah susah, Hariman mengingat TK sosok yang sangat senang membantu orang lain. 

"Dan kalaupun membantu orang, dia tak pernah cerita-cerita soal bantuannya itu ke orang lain. Bagi saya, semangat hidupnya, kebaikan dia yang menganggap harta itu bukan sesuatu yang mesti ditumpuk dan dipendam, itu luar biasa. Dia tahu ditipu orang, tapi tak marah," lanjut Hariman. 

"Taufiq itu selalu ingat sama kawan. Dia tak pembohong tak seperti yang sekarang-sekarang ini. Dia orang yang apa adanya. Sekarang ini banyak yang pura-pura apa adanya. Itu yang bawa cilaka," Hariman menambahkan. 

Rekan almarhum TK lainnya, Benny Pasaribu, menilai saat ini tak ada satupun tokoh yang bisa menandingi kemampuan Taufiq. "Sekarang siapa yang jadi tokoh nasional, dimana dan siapapun bisa sowan ke dia. Saat Pak Taufiq masih ada, entah tokoh dan konglomerat manapun, pasti ke dia. Beliau tempatnya kita curhat, tempat curhat semua tokoh dan pimpinan masyarakat," papar Benny. 

Mantan Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, menilai Almarhum Taufiq menurunkan teladan kemampuannya berkomunikasi lintas ideologi, lintas ras, dan lintas generasi. "Di situlah posisi penting Pak TK, yang sekarang kita kehilangan. Seorang tokoh yang mampu mempertautkan perbedaan," kata Ifdhal. 

Ketua Umum Seknas Jokowi, M.Yamin, mengatakan banyak nilai-nilai perjuangan yang diwariskan Almarhum Taufiq Kiemas, yang harus dilanjutkan oleh generasi saat ini. Salah satunya adalah nilai humanisme, alias memanusiakan manusia, yang selalu membuat Taufiq dikenang oleh siapapun yang pernah berhubungan dengannya. 

"Selama saya mengikuti Pak Taufiq, saya menemukan nilai-nilai yang sebetulnya mulai hilang saat ini. Yaitu nilai-nilai persaudaraan yang selalu ditularkan Pak Taufiq pada siapapun yang datang padanya," kata Yamin.

Salah satu warisan Taufiq lainnya yang harus diperjuangkan adalah ide Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI. "Beliau bukan hanya Politikus Sejati, tetapi benar-benar Negarawan Sejati," tandas Yamin. 

Taufiq Kiemas, suami presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri meninggal dunia setelah dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura, akibat serang jantung. Serangan itu terjadi di tengah aktivitas Taufiq sebagai Ketua MPR RI, yang saat itu berkunjung ke Ende, Nusa Tenggara Timur.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement