Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Takut Ambrol, Gua Gunungkidul Akan Dikaji

Markus Yuwono , Jurnalis-Kamis, 25 Juni 2015 |09:12 WIB
Takut Ambrol, Gua Gunungkidul Akan Dikaji
Gua Pindul Yogyakarta (Foto: Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA - Untuk mengantisipasi ambrolnya batuan karst seperti yang terjadi di Pantai Sadranan beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DIY meminta agar masyarakat tidak asal membuka destinasi wisata baru gua. Sebab, tercatat ada 770 gua termasuk vertikal yang ada di seluruh wilayah.

"Teman-teman yang menemukan gua dan dijadikan obyek wisata baru itu yang patut hati-hati," ungkap Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar, Hary Sukmono saat dihubungi, Kamis (25/6/2015).

Dia menambahkan, banyaknya gua membuka kesempatan untuk masyarakat mengembangkan destinasi wisata baru. Namun, tidak boleh sembarangan. Pihaknya akan meminta ahli Speleologi untuk mengkaji terkait keberadaan gua tersebut, tapi dia enggan memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai apa yang akan dilakukan.

"Masyarakat yang selama ini sudah mengelola gua untuk objek wisata sebenarnya sudah mengerti seluk beluk gua, misalnya Gua Pindul, Kali suci, Jomblang, dan Songgilap," jelasnya.

Hary mengatakan, untuk kawasan Desa Wisata Bejiharjo yang terdapat kawasan Gua Pindul di mana dalam analisis dampak lingkungan (Amdal) di dalamnya harus segera mendapatkan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

"Dokumen UPL dan UKL nanti akan bisa mendetailkan daya tampung dan daya dukung mengenai obyek wisata tersebut," paparnya.

Ahli gua dari Yayasan Acintyacunyata Yogyakarta, Bagus Yulianto, juga mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian di Gunungkidul.

"Dari sekira 700-an gua, yang bisa dianggap layak untuk objek wisata ada 25 gua,” terang Bagus.

Menurut Bagus, untuk gua yang kurang layak dan tidak layak diperkuat dalam pemandunya. Selain itu, masyarakat setempat sudah mengetahui karateristik gua, karena setiap hari mengetahui perkembangan gua

"Kalau tidak layak, jangan nekad dijadikan lokasi wisata," tuturnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement