YOGYAKARTA - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Gunungkidul, DIY mengaku meyakini runtuhnya tebing di Pantai Sadranan, Kecamatan Tepus yang menewaskan sejumlah pengunjung beberapa waktu lalu, tidak mempengaruhi kunjungan wisata.
"Kami yakin tidak terpengaruh, karena dari kajian peneliti itu merupakan musibah," kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Gunungkidul Hary Sukmono saat dihubungi wartawan.
Meski demikian, pihaknya tetap waspada dengan memasang rambu larangan berteduh di sekitar karang. Selama ini, pantai di Gunungkidul sebagai destinasi wisata andalan.
"Kami tidak main-main dengan keselamatan pengunjung, apalagi pantai didominasi perbukitan karst yang bisa runtuh. Oleh sebab itu kami memasang rambu untuk pengunjung," paparnya.
Untuk pemasangan rambu-rambu, pihaknya berkoordinasi dengan SAR Satlinmas dan kelompok sadar wisata. "Semoga sebelum libur lebaran semua wilayah bisa selesai dipasang," ucapnya.
Hary bahkan yakin, target wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul tahun 2015 sebanyak 2,6 juta tercapai. Hingga akhir Mei, jumlah pengunjung 920.237 orang, dengan nominal pendapatan mencapai Rp7,3 miliar.
"Kami yakin bisa tercapai,"katanya.
Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata di Pantai Sadranan Wasdiyo mengatakan, pasca-tebing ambrol kunjungan wisatawan berangsur normal. "Sudah mulai normal, tidak sedikit yang penasaran dengan lokasi runtuhan tebing," akunya.
(Risna Nur Rahayu)