JEMBRANA - Sarimin (45) seorang nelayan warga Banjar Tengah, Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, dilaporkan hilang saat melaut. Diduga, perahu yang dinaikinya terseret arus kemudian terbalik akibat cuaca buruk yang terjadi pada Sabtu 25 Juli 2015.
Pihak keluarga menuturkan, korban berangkat melaut mencari ikan sekira pukul 17.00 Wita pada Jumat 24 Juli 2015. Keluarga cemas karena korban tidak kunjung kembali, padahal selama ini tidak pernah lama saat melaut.
“Saya khawatir, saat suami melaut cuaca kurang baik. Biasanya kalau melaut tidak pernah lama,” ujar Sarjimah (40), istri korban Senin (27/7/2015).
Karena khawatir, Sarjinah berusaha meminta bantuan ke sejumlah nelayan lain untuk mencari tahu keberadaan suaminya. Lantaran keberadaan korban tidak diketahui, Sarjimah berusaha mencari suaminya dengan menyusuri pantai bersama keluarga dan nelayan di wilayah setempat.
“Tadi pagi kami dapat kabar, bahwa ada jukung mengapung di perairan Muncar (Banyuwangi). Kami curiga itu jukung suami saya dan kami langsung mengeceknya,” tutur dia.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata benar, jukung mengapung tersebut memang milik korban. Usai penemuan itu, ia melapor ke Polisi Air Pengambengan, Jembrana.
Pol Air yang mendapat laporan segera melakukan pencarian di perairan Air Kuning, Jembrana hingga di Perairan Muncar, Jawa Timur.
Hasilnya nihil, korban tetap tidak ditemukan. Malam ini pencarian dihentikan karena cuaca mulai buruk dan pencarian akan dilanjutkan pagi hari ini. (fal)
(Syukri Rahmatullah)