Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hari Bhakti TNI AU, Perintis AURI Korban Kebiadaban Belanda

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 29 Juli 2015 |07:37 WIB
Hari Bhakti TNI AU, Perintis AURI Korban Kebiadaban Belanda
Replika sisa Tragedi Dakota VT-CLA (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Sejak beberapa hari dalam misi ke Singapura, tiga perintis AURI itu memang dijadwalkan akan pulang ke Pangkalan Maguwo pada 29 Juli 1947 dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Soerjadi Soerjadarma, sempat menginstruksikan agar pemberangkatan dilakukan pagi atau sore.

Tujuannya untuk mencegah hal-hal buruk sebagai dampak sampingan serangan balasan Belanda, terhadap pemboman para kadet AURI sebelumnya. Tapi entah instruksi itu sampai atau tidak, mereka justru berangkat ketika mentari masih menerangi bumi, sekira pukul 1 siang.

Seperti dikutip dari buku ‘Awal Kedirgantaraan di Indonesia: Perjuangan AURI 1945-1950’, Pesawat Dakota VT-CLA itu mulai dibuntuti dua pesawat pemburu P-40 D Kittyhawk milik Belanda sejak masuk wilayah republik, tepatnya di angkasa Bangka-Belitung.

Beberapa kali dua pesawat pemburu itu menghilang bersembunyi di balik awan, hingga tiba di dekat Pangkalan Maguwo, Yogyakarta sekira pukul 4 petang, dua pemburu itu memuntahkan peluru senapan mesin. Satu mesin pesawat Dakota sempat hancur dan pesawat kehilangan kendali.

Kadet (penerbang) Suharnoko Harbani yang juga turut dalam “raid” di Semarang, Salatiga dan Ambarawa, ikut melihat dengan mata kepala sendiri dari Mess Tugu dekat pangkalan, ketika pesawat Dakota itu tak berdaya ditembaki pesawat pemburu Belanda dan jatuh di persawahan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement