Para petani dan warga sekitar segera mendatangi lokasi jatuhnya Dakota VT-CLA, untuk menolong apa saja yang perlu ditolong. Hadi Supadmo, Lurah Desa Tamanan, turut datang ke lokasi bersama beberapa Polisi Angkatan Udara.
Para kadet dan KSAU Soerjadarma juga segera mendatangi lokasi dengan mata yang sudah mulai memerah ketika melihat keadaan para korban. Hampir semua korban meninggal, kecuali satu penumpang, Abdulgani Handonotjokro.
Sementara Pilot Alexander Noel Constantine beserta istrinya Beryl Constantine (Australia), Kopilot Roy Hazelhurst (Inggris), juru teknik Bhida Ram (India), Zainul Arifin (Konsul Perdagangan RI di Malaya), Komodor Udara Adisutjipto, Komodor Udara Abdulrachman Saleh serta Opsir Muda Udara Adi Sumarmo tewas.
Pihak Belanda mengklaim, dua Pesawat Kittyhawk dari Skadron 120 terpaksa menyerang lantaran curiga, di mana Pesawat Dakota VT-CLA itu tak dilengkapi pengenal palang merah maupun bendera negara lain di badan pesawat.
Mereka juga mencurigai pesawat itu mengangkut persenjataan. Tapi nyatanya yang terlihat di persawahan dekat perbatasan Desa Ngoto dan Wojo (sekitar 3 km dari Kota Yogyakarta) itu hanya sisa-sisa obat-obatan hasil sumbangan yang berserakan.