"Banyak partai politik melupakan fakta bahwa kadang calon underdog atau yang tidak diiperhitungkan terkadang justru malah memenangkan pilkada," jelas Nico kepada Okezone, Senin (3/8/2015).
Menurut Nico, partai politik saat ini berprinsip mendukung calon yang sudah hampir dipastikan menang berdasarkan survei-survei yang dimilikinya. Hal itu mengakibatkan seseorang yang baru terjun ke dunia politik atau kurang memiliki popularitas dan elektabilitas menjadi tak punya kesempatan untuk maju menjadi calon kepala daerah.
"Sebenarnya peminat banyak tapi karena hampir semua partai berlaku pragmatis, maka banyak peminat yang tidak mendapatkan dukungan parpol," ungkap Nico.
Lebih lanjut, Nico menyayangkan adanya oknum-oknum partai politik yang meminta mahar pencalonan bagi peserta yang ingin mendaftar dan mendapatkan dukungan dari partai politik. Hal itu juga mengakibatkan mereka jadi enggan mendaftar karena harus mengeluarkan biaya yang banyak agar mendapatkan dukungan dan jalan mulus menjadi seorang kepala daerah.