"Dua hari sebelum melantik menteri dan reshuffle, Presiden sudah mengingatkan Kementerian BUMN untuk memperbaiki kinerjanya, kalau tidak becus stafnya tak ada yang tak mungkin menterinya bisa di-reshuffle juga," ungkap Masinton kepada Okezone, Kamis (13/8/2015).
Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan, bahwa Kementerian BUMN memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Karena banyak serapan anggaran besar namun tidak ada program yang bisa diunggulkan.
"Serapan anggaran yang rendah dan yang digelontorkan itu besar, apalagi belum buat programnya tidak menjadi dasar Nawacita. Masyarakat kita tahu BUMN itu sangat vital untuk bangsa ini, jangan sampai dilakukan dengan cara yang lama," terangnya.

Di hadapannya, Presiden Jokowi memberi warning kepada Rini Soemarno mengenai ihwal kinerjanya selama ini agar lebih diperbaiki secara maksimal jika tidak ingin kena reshuffle kedua di pemerintahan Jokowi JK.
"Kalau tidak becus staf-stafnya pasti akan diganti begitupun menterinya. Nah, tentu itu menjadi warning kepada Menteri BUMN, kalau kinerjanya selama ini tidak sesuai harapan Presiden tentu bisa diganti kapan saja. Reshuffle bisa dilakukan kapan saja dan tidak terbatas tergantung kebutuhan Presiden,"tutupnya.
(Fahmi Firdaus )