Menurutnya, Kemenko PMK tidak perlu membuat situs khusus untuk melakukan sosialisasi gerakan Revolusi Mental. Sebab, setiap kementerian sudah memiliki situs resmi masing-masing.
"Jadi, jangan Revolusi Mental dijadikan proyek, kalau hanya sosialisasi kan bisa di situs resmi kementerian," tuturnya.
Sebelumnya, Menko PMK, Puan Maharani meluncurkan website www.revolusimental.go.id di Gedung Heritage Kemenko PMK, usai pelaksanaan upacara Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Diduga biaya pembuatan dan pengelolaan situs tersebut menyedot anggaran hingga Rp149 miliar. Belakangan, Asisten Deputi V Kebudayaan Kemenko PMK, Herbin Manihuruk membantah jika kementeriannya menghabiskan dana hingga ratusan miliar untuk mengelola situs Revolusi Mental.
Namun, kini setelah situs tersebut ramai diperbincangkan, mendadak tidak bisa diakses publik. Herbin menerangkan, website revolusimental.go.id tidak bisa dibuka karena dibajak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab setelah diresmikan.
(Fiddy Anggriawan )