JAKARTA - Sejumlah buruh sambangi kantor Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) guna menyampaikan sepuluh tuntutan kepada Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam aksi damai yang dilakukan hari ini.
Menko Polhukam Luhut Panjaitan, menyambut baik kedatangan perwakilan serikat buruh tersebut. Usai mengadakan pertemuan dengan perwakilan serikat buruh, Luhut mengatakan para buruh harus bisa prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini.
"Indonesia saat ini sedang krisis, karena pengaruh pelemahan ekonomi global. Penyelesaian ini tidak bisa dilakukan secara cepat," kata Luhut usai diskusi dengan perwakilan serikat pekerja di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Luhut mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK baru efektif berjalan enam bulan ke belakang. Sehingga, wajar saja jika belum bisa berbuat banyak kepada Indonesia, terutama untuk kaum buruh.
"Kami akan kabulkan permintaan buruh, tapi butuh proses. Pemerintahan ini baru efektif berjalan enam bulan," imbuhnya.
Lebih lanjut Luhut mengatakan, di tengah kondisi ekonomi yang seperti ini, menurutnya pemerintah perlu berhati-hati dalam mengambil tindakan. Namun, Luhut mengaku bahwa pemerintah akan menjamin pemenuhan kebutuhan para buruh.
"Ada kesepakatan bersama soal kebijakan pemerintah untuk memajukan kualitas hidup buruh, tapi kita harus memikirkan kondisi ekonomi saat ini," tukasnya.
Sebagai informasi, serikat buruh yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya perwakilan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) pimpinan Mudhofir.
(Fransiskus Dasa Saputra)