Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rizal Jualan demi Orangtua & Belikan Sepeda Adik

Markus Yuwono , Jurnalis-Kamis, 24 September 2015 |03:53 WIB
Rizal Jualan demi Orangtua & Belikan Sepeda Adik
Rizal rela setiap hari jualan makanan demi bantu orangtua (Foto: Markus Yuwono/Sindo Radio)
A
A
A

SLEMAN - Semangat Zyah Rizal Fadilah (11), patut dicontoh. Dengan usia yang tergolong masih bocah, dia setiap sore menjajakan makanan kecil seperti pizza, sandwich, roti bakar dan jus di daerah Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Sepulang sekolah di SD Minomartani 1, Rizal panggilan akrabnya, menjajakan makanan dan minuman itu keliling kampung.

Anak kelas VI SD ini mengaku sudah berjualan sejak empat tahun terakhir atau kata lain, dia sudah berjualan sejak kelas II SD. "Saya berjualan niat sendiri, untuk membantu orangtua ," katanya saat ditemui.

Meski awalnya sempat ditolak oleh orangtuanya, Rizal mengaku nekat dan meyakinkan orangtuanya, Johansyah dan Sri. Dengan menggunakan sepeda kecil warna putih miliknya, dia menjajakan berbagai makanan mulai dari sekitar rumahnya di Jalan Mujair VI nomor 10, Minomartani.

Beberapa syarat harus dilakukannya, yakni nilai sekolah tidak boleh turun dan tidak boleh mengganggu sekolah. Bahkan saat kelas IV SD, nilainya sempat turun dan oleh orangtuanya, Rizal diminta fokus belajar.

Selain belajar, dia diminta untuk tidak melupakan salat lima waktu. "Asal nilainya tidak turun, boleh jualan," tambah bocah kelahiran 12 Februari 2004 itu.

Setiap hari mulai pukul 14.00 WIB, dia berjualan mulai dari Minomartani, Condongcatur, hingga Ploso Kuning. Lelah tidak dirasakan bocah gempal ini.

Bahkan setiap hari dia baru masuk rumah sekitar pukul 18.00 WIB "Ibu sempat melarang, tetapi saya ngotot pengin jualan," ujarnya.

Dia mengaku uang yang dihasilkan cukup lumayan, yakni sekitar Rp170-200 ribu. Uang hasil jualan diberikan ke ibunya. Lalu sisanya untuk dia tabung. Bahkan dia membelikan kue ulang tahun untuk adiknya. "Beli sepeda BMX ini Rp700 ribu dari hasil tabungan," katanya dengan bangga.

Sementara orangtua Rizal, Johansyah, mengaku tidak mempermasalhkan asal nilainya tidak turun. "Pernah kelas IV diminta untuk fokus belajar karena nilainya turun," timpal Johansyah.

Salah satu motivasi awalnya, membeli tas sekolah dan Alquran. Sebab, kedua benda itu sempat hilang saat ditinggal di musaala. "Dia sempat sedih beberapa hari," sambungnya.

Johansyah sendiri setiap harinya berjualan air mineral dan gas di rumahnya. Kisah Rizal sempat diunggah di salah satu grup media sosial Facebook dan banyak komentar bernada positif.

(Randy Wirayudha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement