Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada! Pengidap Paedofil Sulit Dideteksi

Regina Fiardini , Jurnalis-Minggu, 11 Oktober 2015 |06:16 WIB
Waspada! Pengidap Paedofil Sulit Dideteksi
Pencabulan (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

JAKARTA - Kejahatan seksual yang korbannya menimpa anak-anak semakin marak terjadi. Setelah awal September lalu seorang tukang ojek mencabuli 10 anak di bawah umur dengan iming-iming diberi uang, kini warga Jakarta Barat dibuat geram dengan tindakan Agus, tersangka pembunuh sekaligus pencabulan terhadap seorang bocah berinisial PNF alias Eneng.

Menurut Guru Besar Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM), Kuncoro, ciri-ciri orang yang memiliki kelainan seks atau paedofil tidak bisa dilihat secara kasat mata. Sehingga sulit untuk mengetahui apakah seseorang itu mengidap paedofil atau tidak.

"Kita enggak bisa tahu orang itu paedofil atau tidak. Yang jelas ciri psikologis yang tampak adalah dia tertarik dengan anak-anak. Habis melakukan seks dia biasanya menyesal. Tetapi habis itu dia lakukan lagi karena enggak bisa menahan. Apalagi kalau sudah lihat pantat anak kecil," kata Kuncoro saat dihubungi Okezone, Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Menurut Kuncoro, antara pria dan wanita memiliki kadar seks yang sama. Namun, penyakit kelainan seksual ini pada umumnya dimiliki pria. Dia menilai, dalam masalah pelampiasan seks, perempuan memiliki tuntutan normatif yang lebih besar sehingga lebih bisa mengontrol diri ketimbang laki-laki.

"Fasilitas di luar lebih banyak ditujukan untuk laki-laki. Misalnya pelacur perempuan melayani laki-laki," ujarnya.

Dikatakan Kuncoro, menurut ilmu psikologis, awal mula seseorang bisa mengalami kelainan seks adalah lantaran kurangnya tingkat kepercayaan diri saat berhubungan seks dengan orang yang seusia dengannya. Sehingga, pelaku terpaksa memangsa anak-anak guna melampiaskan hasratnya.

"Biasanya, mereka kekurangan tingkat kepercayaan diri untuk berhubungan dengan teman sebaya, makanya nyari anak-anak. Dan kelainan paedofil itu sudah terjadi sejak masuk remaja sekitar usia 14-15 tahun," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement