BOYOLALI - Penjaga pos pendakian Merapi dari Pintu Selo, Gimari memprediksi sebanyak 1.000 pendaki akan melakukan pendakian di Gunung Merapi besok Selasa 13 Oktober 2015. Mengantisipasi ramainya pendakian di Gunung Merapi pada malam satu suro besok, pendaki diingatkan untuk menaati seluruh aturan pendakian, termasuk meningkatkan kewaspadaan potensi kebakaran.
Ia mengimbau, mengingat kondisi kemarau panjang yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan sebagaimana kobaran api yang melanda Gunung Merbabu saat ini, sejumlah aturan ketat diberlakukan untuk syarat pendakian.
Semisal larangan keras membuang puntung rokok dan membuat api sembarangan, serta memastikan api yang dibuat harus sudah dimatikan sebelum ditinggalkan.
“Kemarau panjang kali ini membuat vegetasi hutan di Merapi banyak yang kering, sehingga bila tersulut api mudah terbakar. Karena itu, aturan ketat diberlakukan untuk mencegah adanya kebakaran hutan karena faktor kelalaian. Pendaki juga harus pilih–pilih tempat ketika membuat api. carilah tempat yang aman,” jelasnya, Senin (12/10/2015).
Dalam pendakian satu suro besok, ia memprediksi sekira 1.000 pendaki akan memadati lereng Gunung Merapi. Prediksi itu sebagaimana terjadi pada waktu sebelumnya.
Tahun lalu, kata dia, jumlah pendaki yang naik ke puncak gunung pada malam satu suro atau tahun baru Hijriah cukup banyak, walaupun tak sebanyak jumlah pendakian Merapi pada peringatan malam kemerdekaan atau tahun baru kalender masehi yang jumlahnya bisa mencapai 2 sampai 3 ribu pendaki.
Selain itu, pendaki Gunung Merapi pada malam satu suro banyak yang berasal dari warga sekitar Merapi. Mereka melakukan pendakian dalam rangka melakukan ritual di kawasan Gunung Merapi.
“Berdasar laporan, para pendaki malam satu suro rata-rata sudah melapor akan berangkat mendaki pada Selasa siang,” pungkasnya.
(Fachri Fachrudin)