Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di-Bully dengan Sebutan "Burik", Siswi SD di Bekasi Trauma

Djamhari , Jurnalis-Jum'at, 23 Oktober 2015 |18:52 WIB
Di-<i>Bully</i> dengan Sebutan
Bully (Foto: Ilustrasi)
A
A
A

BEKASI - Chika Ayu (11), siswi kelas V SDN 02 Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, trauma dan tak mau berangkat ke sekolah lagi setelah menjadi korban bully yang dilakukan teman laki-laki sekelasnya.

Menurut tante korban, Novi Napitupulu (29), tindak kekerasan yang dialami keponakannya itu terjadi di lingkungan sekolah saat jam istirahat pada Rabu 21 Oktober 2015. Chika dianiaya teman-teman sekelasnya sendiri.

"Kini anaknya mengalami trauma dan sudah tak lagi mau sekolah," kata Novi, Jumat (23/10/2015).

Novi mengatakan, awalnya keponakannya itu di-bully dengan kata-kata ejekan. Hal tersebut sontak membuat keponakannya menangis. "Awalnya dia di-bully dengan kata 'burik'. Dan saat ini, dia hanya menangis," ujarnya.

Kemudian, sambung Novi, Chika yang tak ingin melawan lantaran ingat pesan gurunya pun menangis dengan dengan posisi duduk di bangkunya dan menutup wajahnya sambil menunduk ke meja. Kepalanya kemudian diduduki oleh para pelaku hingga membuat anak pertama dari pasangan suami istri Abu Khoir (33) dan Khoiriyah (30) itu mengalami luka lebam di wajahnya.

"Saat posisi itu, keponakannya mengalami kekerasan oleh sejumlah temannya yang dia pun tak tahu berapa banyak jumlahnya," kata Novi.

"Lukanya cukup serius. Dokter saja sampai takut waktu anak dibawa ke klinik," imbuhnya.

Ironisnya, kasus ini seakan menjadi biasa setelah pihak sekolah tidak merespons dan membiarkan kasus tersebut dibiarkan tanpa ada sanksi apa pun. "Kalau sudah kekerasan harusnya serius dan sekolah dapat memperhatikan ya," ujarnya.

Novi mengatakan, kalau kasus tersebut memang tidak sampai ke jalur hukum karena pihak keluarga pelaku yang sudah diketahui setelah sekolah melakukan mediasi memohon pada keluarga dengan alasan dari keluarga tidak mampu.

"Tapi, kami minta kepada mereka untuk bertanggung jawab dan mengembalikan mental keponakan saya sehingga kembali normal," katanya.

Sementara itu, keluarga saat ini sudah didampingi KPAI untuk tindak lanjut kasus tersebut. "Saya juga sudah kirim surat untuk memberikan kabar kepada Kemendikbud atas pihak sekolah tak acuh terhadap anak didiknya," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement