JAKARTA - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Purba Hutapea mengatakan gelaran Jakarta Marathon yang ketiga ini menyuguhkan keberagam budaya tradisional yang bersanding dengan kebudayaan modern. Secara general, hal ini wujud dari keberagaman Indonesia.
"Atraksi budaya, gerak dan musik, Indonesia baik tradisional maupun Kontemporer dapat dinikmati para peserta dan masyarakat di atas panggung utama di area Monas," katanya, Minggu (25/10/2015).
Senada dengan pernyataan tersebut, Race Director Jakarta Marathon 2015 Jacqueline Losung menjelaskan, pemilihan rute peserta lomba juga dipilihkan melewati sejumlah land mark yang mencerminkan keberagaman Ibu Kota Jakarta.
"Kami sengaja merancang rute yang dilintasi para pelari dengan melewati ikon-ikon khas Kota Jakarta yang mencerminkan keragaman budaya bangsa yang hidup harmonis," ungkapnya.
Sejumlah rute yang dimaksud seperti Kota Tua, Jakarta Art Buildings, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Gelora Bung Karno.
Dengan melewati sejumlah land mark ibu kota, para peserta dari berbagai negara tidak hanya bisa menikmati harmonisasi keberagaman di ibu kota, tetapi juga dapat mersapi nilai-nilainya.
(Angkasa Yudhistira)