JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan tak ingin berkomentar terkait peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo seperti yang dilakukan partainya, Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal itu terkait pertemuan petinggi PKS dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin 21 Desember 2015 kemarin.
"Kalau itu tanya PKS dong, tapi saya nilai itu sikap positif. Kita dukung terus, jangan ada praduga-praduga yang tak baik," ujar Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).

Ketua Umum PAN ini menyambut baik pertemuan yang dilakukan petinggi PKS kemarin dengan Presiden Jokowi. Menurutnya, pertemuan tersebut menunjukkan bila perbedaan pandangan atau pendapat dalam berpolitik tak menyurutkan upaya silaturahim antara partai politik dengan seorang Kepala Negara.
"Dalam rangka itu saya menilai positif kunjungan PKS ke Bapak Presiden. Tentu itu berikan dampak positif bagi publik. Kita itu sama, kita itu bersatu. Boleh beda pendapat kadang-kadang tapi kita sama-sama kalau programnya bagus positif didukung," jelas Zulkifli.
Zulkfili menilai pertemuan tersebut dapat membantu pemerintah dalam mencari solusi terkait permasalahan yang sedang dihadapi saat ini seperti masalah perekonomian yang sedang sulit.
"Sekarang mari sama-sama hadapi ekonomi yang sulit. Saatnya gabung dukung pemerintah," pungkas Zulkifli.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima kedatangan Presiden PKS Sohibul Iman di Istana Merdeka, Jakarta, Senin kemarin. Kedatangan Sohibul ke Istana tidak dipublikasikan dalam agenda harian Presiden Jokowi.
Hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya, Presiden PKS Sohibul Iman, Bendahara PKS Mahfud Abdurahman, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera, Ketua DPP Ledia Hanifa Amalia, dan Ketua DPP Wiria Ningsih.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))