ABUJA – Badan PBB untuk urusan perlindungan hak anak, UNICEF, baru-baru ini mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa sebanyak 1 juta anak di wilayah Nigeria, Chad, Niger, dan Kamerun tak bisa mendapat pendidikan di sekolah formal akibat agresi Boko Haram yang coba menguasai wilayah-wilayah Afrika.
Berdasarkan laporan UNICEF, sebanyak 2.000 sekolah di Nigeria, Chad, Niger, dan Kamerun terpaksa ditutup karena konflik tiada akhir antara kelompok ekstremis Boko Haram dan pemerintah negara-negara Afrika.
“Dari laporan yang kami himpun, konflik itu telah menjadi pukulan besar bagi pendidikan di wilayah Afrika. Kekerasan yang dilakukan Boko Haram telah membuat anak-anak di Afrika menjadi tak berpendidikan yang layak. Mereka terpaksa putus sekolah,” ujar Direktur UNICEF Perwakilan Afrika, Manuel Fontaine, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (23/12/2015).
Laporan UNICEF tersebut juga mengungkapkan anak-anak di wilayah Afrika menjadi target dan korban dari kekerasan Boko Haram. Anak-anak di sana telah sering menjadi korban pelecehan seksual, kawin paksa, penculikan, hingga pembunuhan brutal.
Laporan terakhir bahkan menyebutkan bahwa Boko Haram mengincar anak-anak Afrika untuk dijadikan pelaku bom bunuh diri. Dari laporan terakhir, empat bocah ditempatkan di empat kamp korban perang yang berbeda untuk meledakkan diri.
(Jihad Dwidyasa )