SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan penghapusan semua tarif kendaraan yang melintas di Jembatan Suramadu. Sebelumnya, pemerintah pusat telah menghapus tarif namun hanya untuk roda dua saja. Usulan tersebut bertujuan agar produk-produk Madura dapat bersaing di pasaran karena tarif kendaraan yang melintas di jembatan sepanjang 5,1 kilometer itu dihapus.
"Tujuannya adalah untuk menekan biaya distribusi barang. Khususnya produk-produk asal Madura yang akan dikirim ke daerah lain," kata Pakde Karwo, Selasa (5/1/2016).
Ia menjelaskan, usulan tersebut sudah dikirimkan ke Presiden Jokowi melalui sekretaris negera. "Usulan sudah saya kirim ke Presiden November lalu. Informasinya mendapat lampu hijau," tambahnya.
Pakde Karwo menjelaskan, usulan tersebut memang sudah pernah dilontarkan ke Pemerintah Pusat. Namun, pemerintah pusat lebih memilih membebaskan tarif untuk kendaraan roda dua terlebih dahulu. Mungkin, lanjutnya, akan disusul roda empat.
Dengan dihapuskan tarif Jembatan Suramadu ini, tentunya akan berimbas terhadap harga-harga produk dari Pulau Madura dan peningkatan ekonomi masyarakat Madura. Tentunya, harga tersebut dapat bersaing di pasaran. Karena ongkos tersebut masuk dalam ongkos produksi. Jika tarif ini dipangkas maka produk-produk dari Pulau Madura harganya akan lebih murah. "Produk-produk Madura seperti jagung, tebu akan lebih murah nantinya karena tidak dibebankan ongkos angkut," tandasnya.
Sebelumnya, pada Juni 2015 lalu Pemerintah menghapus biaya masuk tol jembatan Suramadu khusus untuk kendaraan roda dua. Sementara saat ini tarif tol Suramadu untuk kendaraan golongan I (sedan, jeep, pick up, truk kecil dan bus) sebesar Rp30 ribu. Untuk kendaraan Golongan II (Truk dengan dua gandar) sebesar RP45 ribu. Sedangkan untuk Golongan IV (truk empat gandar) Rp75 ribu.
(Muhammad Saifullah )