Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Alat Transportasi Unik Desa Terpencil Ini Disebut Molek

Demon Fajri , Jurnalis-Senin, 01 Februari 2016 |06:29 WIB
Alat Transportasi Unik Desa Terpencil Ini Disebut Molek
A
A
A

BENGKULU - Kereta api tak sekadar alat transportasi dari satu kota ke kota lain. Masyarakat di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu menyulap kereta api jadi Molek atau motor lori ekspres. Kendaraan itu sejenis kereta api kecil yang digunakan sebagai kendaraan alternatif.

Kereta mini peninggalan zaman penjajahan itu dimodifikasi sedemikian rupa untuk dijadikan sarana transportasi darat menuju pusat Desa Lebong Tandai. Secara umum, molek mampu menampung 11 hingga 12 orang penumpang.

Molek dilengkapi mesin diesel yang didesain sedemikian rupa untuk memutar roda lori yang dihubungkan dengan rantai berukuran besar. Kendaraan itu dapat melintasi rel peninggalan zaman penjajahan kolonial.

Tokoh pemuda setempat, Asmadi mengatakan, lori tersebut terakhir beroprasi sekira tahun 1947-an. Rel lori digunakan untuk mengangkat emas dari Desa Air Tenang hingga Desa Lebong Tandai pada masa itu.

‘’Rel itu di bangun Belada tahun 1904-an, dalam pembangunan tersebut melibatkan warga asli Lebong Tandai. Dengan sistem kerja paksa,’’ kata Asmadi, Minggu (31/1/2016).

Jalur rel peninggalan Belanda, cerita Asmadi, dibuka kembali oleh warga setempat, sekira tahun 1948-an. Waktu itu warga menggunakan lori kodok yang berarti kereta kecil yang dioperasikan dengan dengan cara didorong.

‘’Setelah Belanda meninggalkan Lebong Tandai, Lori milik Belanda masih digunakan warga, untuk sarana transfortasi menuju ke pusat kecamatan dan mengangkut bahan pangan serta hasil penambangan emas,’’ terang Asmadi

Seiring pergerakan zaman, pada tahun 1997, lori yang selama ini digunakan warga diubah menjadi molek. Kreasi itu dicetus oleh Wan Tanggang, warga asli Lebong Tandai.

‘’Molek menggunakan mesin disel, itu setelah adanya inovasi dari Wan Tanggang,’’ ujar Asmadi.

Molek sendiri punya 4 roda besi yang jarak masing-masingnya kurang lebih 1.25 meter, panjang molek adalah 6 meter dengan lebar sekitar 1.5 meter.

''Untuk kecepatan Molek itu sendiri kisaran 10 hingga 15 km/jam. Molek itu sama seperti mobil, sebab molek ditunjang dengan setir, gas dan rem. Hanya saja, semua itu dimodifikasi oleh warga untuk menggerakkan molek,’’ tukasnya.

Jalur yang dilewati molek dimulai dari stasiun Air Tenang, Desa Air Tenang hingga stasiun Lebong Tandai, Desa Lebong Tandai, dengan jarak tempuh sekira 35 km dengan waktu perjalanan 4.5 jam. Namun karena adanya rel molek yang terputus beberapa tahun lalu, jarak tempuh mencapai 6 Jam lamanya.

Tak banyak molek yang beroperasi setiap hari, biasanya mereka berangkat jika sudah ada komunikasi atau pesanan dari masyarakat Lebong Tandai, yang ingin keluar desa untuk membeli kebutuhan pangan. (day)

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement