MAJALENGKA – Sebanyak sembilan warga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menderita penyakit difteri dan satu di antaranya meninggal dunia. Saat ini kedelapan pasien lainnya masih mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi.
Delapan orang ini tersebut dirawat di dua rumah sakit berbeda, yaitu empat pasien dirawat di ruang isolasi RSUD Majalengka dan empat lainnya dirawat di RSUD Cideres. Selain di Majalengka, difteri juga mengakibatkan tiga warga Cirebon meninggal dunia.
Kabid Pelayanan RSUD Cideres, dr Harizal mengatakan, difteri adalah penyakit yang bersumber dari bakteri corynebacterium diphtheria yang menyerang melalui pernapasan. Jika tidak segera ditangani intensif, bisa mengakibatkan penderitanya meninggal.
"Difteri sangat mudah menular melalui droplet dan udara," katanya.
Serangan penyakit difteri pertama kali diketahui diderita empat warga yang masih satu keluarga asal Blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon pada akhir Desember 2015. Dari empat orang itu, tiga di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon.
Kini, difteri menyerang belasan warga Majalengka dan satu orang warga Indramayu.
(Erha Aprili Ramadhoni)