TIDAK hanya Soekarno, Presiden RI pertama sekaligus sang proklamator, yang merupakan figur Indonesia nan populer di mata dunia. Nama Jenderal (Raden) Soedirman pun setidaknya akan selalu terngiang di Jepang, khususnya oleh para pejabat “Boei-Sho” atau Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang.
Ya, figur ternama militer Indonesia sejak masa revolusi (1945-1949) itu diabadikan dalam sebuah patung perunggu setinggi empat meter yang berdiri tegak nan gagah di depan Kantor Kemenhan Jepang, di Tokyo.
Telisik punya telisik, patung ini sedianya merupakan hadiah dari Kemenhan RI yang diwakili Menteri Purnomo Yusgiantoro, Januari 2011 lalu.
Hadiah patung mantan guru dan kepala sekolah di sebuah Sekolah Muhammadiyah tersebut, merupakan bentuk “kado” persahabatan antara Indonesia dan pemerintah Negeri Matahari Terbit.
Jika patung “Pak Dirman” bertebaran di berbagai wilayah Indonesia, patung Jenderal Soedirman yang satu ini justru jadi satu-satunya patung pahlawan asing di Jepang.
“Ketika Menteri Purnomo mengunjungi Jepang pada Januari 2011, Indonesia mempersembahkan sebuah patung perunggu Jenderal Soedirman yang punya kedekatan dengan Jepang,” ungkap pernyataan resmi di situs Kemenhan Jepang, mod.go.jp, kala itu.
“Patung ini simbol berkembangnya persahabatan dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia,” sambung pernyataan Kemenhan Jepang.
Jenderal Soedirman diketahui meniti karier militer dalam satuan bentukan Jepang, Kyodo Boei Giyugun atau Pembela Tanah Air (PETA) di era 1943-1945.
Lantaran latar belakangnya yang punya pendidikan cukup tinggi, Soedirman kala itu bisa lulus dengan pangkat tinggi, Daidancho (Komandan Batalion) setelah mengenyam pendidikan di pusat pelatihan PETA Bogor.
Ini yang kemudian menjadi modal buat Soedirman, untuk turut terjun dan berperan besar dalam revolusi Indonesia dalam lingkup Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai panglima pertama angkatan perang Indonesia.
“Figur Pak Dirman juga dipandang sebagagi seorang prajurit ksatria. Negeri Jepang kan sangat menjunjung tinggi sifat-sifat ksatria dan keperwiraan,” papar penggiat sejarah, Wahyu Bowo Laksono kepada Okezone, menyoal patung Soedirman tersebut.
“Pak Dirman dipandang sebagai simbol atau mewarisi jiwa samurai. Mengabdi kepada bangsa dan negaranya sepenuh hati dengan seluruh jiwa dan raganya,” tambahnya.
Bahwa Jenderal Soedirman dipandang sebagai simbol perjuangan serta hubungan baik kedua negara, hal tersebut juga diperkuat terhadap perhatian Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia, di mana kelompok ini pernah memusatkan upacara dan peletakan karangan bunga pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-70, pada 17 Agustus 2015 lalu.
“Fuji Gemki, Ketua Panitia Pelaksana Upacara, menyebutkan bahwa Jenderal Soedirman merupakan figur penting dalam sejarah Indonesia-Jepang,” timpal pernyataan kala itu di situs resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, kbri.jp.
“Melalui Tentara PETA, kontak antara tentara Jepang dan Jenderal Soedirman terjadi. Jenderal Soedirman pun jadi salah satu simbol penting relasi kedua negara,” sambung pernyataan tersebut.
“Patung Jenderal Sudirman di halaman Kemenhan Jepang merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang. Ini merupakan fenomena yang unik dan sekaligus pula merupakan keistimewaan bagi Indonesia. Hal ini tentu dapat menjadi landasan untuk hubungan yang lebih baik lagi bagi kedua bangsa di masa depan,” tandas pernyataan tersebut.
(Randy Wirayudha)