MANILA – Tiga warga negara asing (WNA) yang ditahan oleh militan Abu Sayyaf di Filipina semenjak enam bulan yang lalu, telah meminta kepada pihak pemerintah agar diselamatkan. Karena satu bulan lagi adalah batas waktu yang diberikan oleh jaringan Al Qaeda ini, sebelum ketiganya dieksekusi.
Tiga pria asing yang otoritas Filipina identifikasikan sebagai dua warga negara Kanada dan satu warga Norwegia bersama satu perempuan Filipina, muncul di sebuah video yang memperlihatkan mereka meminta tolong sambil dijaga oleh pria bersenjata.
“Kepada Perdana Menteri Kanada dan warga Kanada di dunia, tolong, lakukan yang mereka minta, dalam waktu satu bulan atau mereka akan membunuhku. Mereka akan mengeksekusi kami,” kata salah satu pria yang diidentifikasikan bernama John Ridsdel, sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu (12/3/2016).
Dilaporkan, ini adalah video ketiga yang diunggah oleh para militan yang memperlihatkan tiga tawanan asing itu.
Pada video kali ini memperlihatkan ketiganya dalam keadaan diborgol, badan yang semakin kurus, berjanggut dan tanpa menggunakan baju. Video tersebut diunggah di laman Facebook milik Militan Filipina tersebut.
Ketiganya dikabarkan diculik dari tempat wisata di pantai yang berlokasi di pulau bagian selatan Filipina pada September 2015. Hingga kini mereka diduga ditahan di hutan yang berada di Pulau Jojo yang menjadi markas dari kelompok militan Abu Sayyaf.
Pada November 2015, salah satu tawanan asing tersebut mengatakan mereka akan dibebaskan jika pemerintah memberikan para militan radikal itu sekira Rp1,1 triliun. Jika permintaannya tidak dikabulkan maka ketiganya akan dieksekusi mati oleh kelompok yang masuk jaringan Al Qaeda tersebut.
Juru bicara PM Kanada mengatakan pemerintah mengetahui mengenai video tersebut tapi tidak bisa memberikan komentar atau informasi karena khawatir akah membahayakan nyawa para tahanan.
(Emirald Julio)