Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penyelidik Belgia Identifikasi Tersangka Lain Bom Brussels

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 27 Maret 2016 |01:01 WIB
Penyelidik Belgia Identifikasi Tersangka Lain Bom Brussels
Pascal Cheffou diidentifikasi sebagai orang dengan topi dan jaket berwarna terang yang muncul di bandara Brussels bersama dua pelaku bom bunuh diri. (Foto: Reuters)
A
A
A

BRUSSELS – Jaksa penuntut Belgia telah mendakwa tiga orang lagi atas tuduhan tindakan terorisme terkait serangan bom Brussels.

Salah satu diantara ketiga orang itu adalah seorang pria yang muncul dalam rekaman kamera pengawas dengan dua orang pelaku bom bunuh diri di Bandara Zaventem, Brussels beberapa saat sebelum mereka meledakkan diri.

Sebelumnya, Najim Laachraoui disebut-sebut sebagai orang ketiga tersebut, namun ternyata dia adalah salah satu dari pelaku bom bunuh diri di bandara bersama dengan Ibrahim El Bakraoui.

Laporan yang dilansir Reuters, Minggu (27/3/2016) menyebutkan orang ketiga itu diidentifikasi sebagai Pascal C atau Pascal Cheffou oleh media Belgia. Dia adalah sosok yang mengenakan topi dan jaket warna terang yang muncul dalam rekaman bandara yang menampilkan tiga orang mendorong troli berisi koper.

Menurut keterangan dari jaksa penuntut, Pascal dituduh terlibat dalam kegiatan kelompok teroris dan percobaan pembunuhan dan terorisme. Penyelidik tidak menemukan senjata atau bahan peledak dalam penggeledahan yang dilakukan di rumah Pascal.

Dua orang lainnya yang bernama Aboubakar A. Dan Rabah N. juga ditahan atas tuduhan aksi terorisme dan keanggotaan dalam kelompok teroris. Sebelumnya, Rabah dicari atas keterkaitannya dengan penggerebekan di Paris pekan ini dimana pihak berwenang mengklaim telah mengagalkan rencana serangan teroris.

Sejauh ini, pihak berwenang Belgia telah menahan sembilan orang tersangka, sedangkan dua tersangka lainnya ditahan di Jerman.

Serangan bom yang mengguncang Brussels pada Selasa, 22 Maret 2016 menewaskan sedikitnya 31 orang korban dan melukai ratusan lainnya. Sampai saat ini, baru 24 orang korban dari sembilan negara yang berhasil diidentifikasi, termasuk warga Amerika Serikat (AS), Peru, dan Belanda.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement