INDRAMAYU - Pembongkaran warung remang-remang di sepanjang jalur Pantura, Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, diwarnai aksi penolakan oleh pemilik. Para perempuan yang merupakan pemilik warem itu menangis histeris, bahkan ada yang pingsan.
Kondisi ini dialami oleh Yani. Ia merasa kecewa atas kebijakan penggusuran yang dilakukan Pemkab Indramayu terhadap kafe yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya bersama anak-anaknya.
"Saya sudah dua tahun di sini. Kafe saya dibongkar, nanti saya mau tinggal dimana, mau makan apa? Bagaimana sekolah anak-anak saya," ujarnya, Sabtu (2/4/2016).
Pihaknya pun menuntut ganti rugi atas penggusuran itu. Sebab kini, dia dan keluarganya hanya bisa pasrah bertahan di puing-puing reruntuhan kafenya.
Kondisi serupa dialami oleh Rina. Dia terus saja menangis ketika warung remang-remangnya di bongkar petugas."Jangan pak, jangan dibongkar. Saya sudah susah payah membangunnya, nanti saya makan darimana," tuturnya.
(Abu Sahma Pane)