Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aksi Refleksi Hari Kartini di Solo Diwarnai Pengusiran Wartawan

Bramantyo , Jurnalis-Kamis, 21 April 2016 |23:40 WIB
Aksi Refleksi Hari Kartini di Solo Diwarnai Pengusiran Wartawan
Aksi Mahasiswa UNS (Foto: Bramantyo)
A
A
A

SOLO - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum dan Fakultas Fisip Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/4/2016) malam menggelar refleksi Hari Kartini di Bundaran Boulevard UNS.

Dalam aksi tersebut, selain berorasi, para mahasiswa ini membentuk lingkaran besar. Selain mengibarkan bendera fakultasnya masing-masing, para mahasiswa pun menyalakan lilin berformasi huruf U.

BEM Fakultas Hukum Kepala Deputi Propraganda Kementerian Luar Negeri BEM Fakultas Hukum, Aldy mengatakan, semangat Kartini yang terekam dalam lembaran sejarah perjuangan bangsa Indonesia inilah yang kemudian coba diingat dan direfleksikan kembali oleh para mahasiswa.

"Malam refleksi untuk merefleksikan Hari Kartini. Di mana yang kita tahu itukan setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Untuk itu kami mencoba melihat apakah semangat Kartini pada saat ini masih relevan," ujar Aldi di sela aksi demo.

Dia mengatakan, ibu merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan. Ibu, kata dia, banyak yang menjadi pencari nafkah utama bagi keluarga meski secara formal masih ada suami.

"Ribuan ibu banyak yang bekerja. Para ibu ini sekadar bekerja, bekerja dan bekerja. Sudah bekerja membantu mencari nafkah, ternyata di rumah pun masih harus bekerja mengurusi rumah tangga," ujarnya.

Setelah puas berorasi silih berganti, para mahasiswa ini pun akhirnya membubarkan diri. Namun sayangnya ada aksi kurang simpatik ditunjukan para perserta aksi demo.

Saat Okezone tengah mengambil gambar di tengah lingkaran tersebut, muncul salah satu mahasiswa meminta pewarta untuk keluar dari lingkaran yang mereka buat.

Tak hanya itu dengan ucapan saja, dari arah belakang, tiba-tiba ada salah satu mahasiswa yang menarik sang wartawan dengan kasar untuk keluar dari lingkaran. Lantaran tak ingin ada keributan, wartawan tersebut memilih mengalah meninggalkan aksi tersebut.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement