Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Satu-satunya Arkeolog di Lokasi Bencana Chernobyl

Silviana Dharma , Jurnalis-Senin, 25 April 2016 |18:16 WIB
Satu-satunya Arkeolog di Lokasi Bencana Chernobyl
Kisah satu-satunya arkeolog di Zona Eksklusif Chernobyl. (Foto: dok. Chernobyl)
A
A
A

PRIPYAT telah ditinggalkan manusia sejak bencana Chernobyl pada 26 April 1986. Kota di sebelah utara Ukraina, yang dekat dengan perbatasan ke Belarus itupun dibiarkan bak kota mati. Kosong melompong, berdebu dan hancur lebur tak terawat seperti saat diporak-porandakan oleh ledakan dari reaktor nomor empatnya.

Meskipun kini ada beberapa lansia di atas 80 dan 90 tahun yang menetap di lahan bekas reaktor nuklir terbesar pada era Vladimir Lenin tersebut, pemerintah setempat terus mengimbau agar warganya menjauh dari tempat yang tercemar radioaktif tinggi tersebut.

(Baca juga: Manusia-Manusia yang Tak Takut Tinggal di Chernobyl)

Foto: Reaktor Chernobyl Maret 2016

Menjadi lokasi tak bertuan yang ditutup pemerintah selama tiga dekade terakhir, menarik minat seorang arkeolog asal Sydney untuk meneliti tempat tersebut. Robert Maxwell (37), orang pertama sekaligus satu-satunya arkeolog yang meneliti jejak manusia di Chernobyl percaya, apa yang orang katakan dan apa yang mereka lakukan, sama sekali tidak berhubungan. Menurutnya, manusia terutama sangat buruk dalam meninggalkan sesuatu.

“Kita sama sekali tidak suka menelantarkan sesuatu benda atau tempat. Jadi di mana pun, Anda menemukan tempat buangan, saya berani menjamin bahwa lokasi itu tetap ada yang menggunakan,” tukas Maxwell, sebagaimana dinukil dari Huffington Post, Senin (25/4/2016).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement