Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Manusia-Manusia yang Tak Takut Tinggal di Lokasi Bencana Chernobyl

Silviana Dharma , Jurnalis-Senin, 25 April 2016 |12:31 WIB
Manusia-Manusia yang Tak Takut Tinggal di Lokasi Bencana Chernobyl
Seorang pria berjalan di tengah-tengah papan nama desa yang ditinggalkan di Monumen Chernobyl. (Foto: EPA)
A
A
A

PRIPYAT – Setelah tiga dekade menjadi kota mati, Pripyat, Ukraina kabarnya kembali dihuni manusia. Sepasang suami istri, Leonid Rindyuk (87) dan istrinya, Ekaterina (89) menjadi salah satu warga yang merasa senang bisa kembali ke kota asal mereka, yang dulunya ditutup karena dianggap berbahaya tersebut.

Sebelum bencana nuklir Chernobyl terjadi pada 26 April 1986, keduanya bekerja sebagai buruh bongkar muat barang dari kapal tongkang di sungai terdekat. Namun, setelah reaktor nuklir tersebut meledak, mereka dievakuasi pemerintah ke lokasi yang jauh dari Pripyat.

Foto: Leonid Rindyuk (87) dan istrinya, Ekaterina (89).

Seperti halnya para korban lain, pasutri ini diungsikan ke sebuah apartemen di Ibu Kota Ukraina dan mendapat tunjangan secukupnya dari pemerintah. Sayangnya, kehidupan di kota besar tidak membuat mereka nyaman. Mereka selalu ingin kembali ke kampung halamannya.

Keputusan itu, akhirnya mereka bulatkan pada 1993. Mereka kembali ke rumah kayu tua yang dibangun kakek Rindyuk di tepi sungai Pripyat.

“Saya tidak suka Kiev. Kau harus selalu melihat ke segala arah sebelum menyeberang jalan, dan saya sudah terlalu tua untuk itu. Di sini saya lebih bahagia,” ujar Rindyuk, seperti disitat dari Telegraph, Senin (25/4/2016).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement