Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mundur dari Wali Kota Jakut, Rustam Effendi Jadi Staff Badiklat

Reni Lestari , Jurnalis-Rabu, 27 April 2016 |13:34 WIB
Mundur dari Wali Kota Jakut, Rustam Effendi Jadi Staff Badiklat
Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri Rustam Efendi
A
A
A

JAKARTA - Mantan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, yang mengundurkan diri pada Senin 25 April 2016, hari ini resmi turun jabatan menjadi staf di Badan Pendidikan dan Pelatihan. Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Agus Suradika.

Agus mengatakan, surat pengunduran diri Rustam Effendi resmi ditandatangani Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Selasa 26 April sore.

"Per hari ini sudah kami kirim ke kantor kepegawaian kota. Mulai hari ini Pak Rustam sudah tidak lagi menjadi wali kota sesuai SK Gubernur dan Beliau di badan diklat sebagai staf," kata Agus saat ditemui di kantornya, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4/2016).

(Baca Juga: Mendagri Pertanyakan Mundurnya Rustam Effendi)

Agus menyebut di surat pengunduran diri yang diajukan Rustam tak ditulis alasan yang melatarbelakangi keputusan itu. Hanya, Agus mengatakan sempat berdiskusi dengan Rustam Effendi terkait penilaian Ahok terhadap kinerjanya selama ini.

"Dia mengatakan, dia mengamati dalam rentang waktu Jumat-Senin ketika Beliau menyampaikan surat itu bahwa Beliau merasakan sepertinya Pak Gubernur menilai kinerjanya kurang optimal. Dari sisi ini, Beliau mengundurkan diri supaya bisa dicarikan wali kota yang memiliki kinerja yang lebih tinggi," jelas dia.

Namun, selain alasan yang hanya dikemukakan

secara lisan itu, lanjut Agus, ada pula alasan personal lainnya. Hanya, alasan tersebut tidak untuk dibuka kepada publik.

"Itu menjadi pemahaman kami bersama untuk saya mengantarkan Beliau ke Pak Gubernur untuk menyampaikan pernyataan pengunduran diri," serunya.

Sebagaimana diketahui, sebelum menyampaikan surat pengunduran dirinya kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta kemarin, Rustam sempat terlibat konflik dengan Ahok.

Dalam sebuah rapat koordinasi, Ahok menyebut Rustam bersekutu dengan bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra.

Selanjutnya, Ahok juga menyebut Rustam terlibat geng golf di antara pejabat Pemprov DKI untuk lobi-lobi politik dan kenaikan jabatan.

Menyikapi tudingan tersebut, Rustam mencurahkan isi hatinya di media sosial Facebook. Sampai akhirnya, hingga dirinya memilih mengundurkan diri.

(fzy)

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement