Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengecualian Donald Trump bagi Wali Kota London Sadiq Khan

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Selasa, 10 Mei 2016 |10:32 WIB
Pengecualian Donald Trump bagi Wali Kota London Sadiq Khan
Donald Trump memberikan pengecualian bagi Sadiq Khan (Foto: Getty Images)
A
A
A

WASHINGTON – Kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pernah melontarkan rencana melarang Muslim untuk memasuki Negeri Paman Sam jika terpilih sebagai suksesor Barack Obama. Namun, pria berusia 69 tahun itu akan membuat pengecualian terhadap wali kota (walkot) terpilih London Sadiq Khan.

Pria berusia 45 tahun tersebut menyuarakan kekhawatirannya sebagai Muslim atas rencana Trump itu. Khan khawatir dirinya tidak bisa mengunjungi AS jika pengusaha kelas kakap tersebut terpilih sebagai presiden. Rencana Trump itu dilontarkannya usai teror Paris yang menewaskan sedikitnya 130 orang pada 13 November 2015.

“Tentu selalu ada pengecualian. Jika dia melakukan pekerjaan yang bagus, itu akan menjadi hal yang hebat,” ucap Trump, seperti dimuat BBC, Selasa (10/5/2016). Kandidat asal Partai Republik tersebut menyatakan senang bahwa Sadiq Khan akan segera memimpin London.

Sadiq Khan adalah Muslim pertama yang terpilih sebagai Wali Kota London menggantikan Boris Johnson. Anak seorang sopir bus itu meraih 1.310.143 suara sehingga unggul atas rival terkuatnya Zac Goldsmith. Politikus Partai Buruh tersebut mengungkapkan tidak sabar bekerja sama dengan koleganya di AS.

“Saya ingin ke AS untuk bertemu dan bekerja sama dengan wali kota di sana. Jika Donald Trump menjadi presiden, saya akan dilarang pergi ke sana karena keyakinan saya,” kata Khan kepada TIME. Pria berdarah Pakistan itu pun yakin pendekatan politik Trump tersebut tidak akan sukses di AS.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement