Sebanyak 20 kitab yang ditulis tangan oleh KH Hasyim Asy’ari ini, diantaranya berisi ajaran tasawuf dan akhlak. Seluruhnya, selalu diajarkan kepada para santri yang mondok di Tebuireng. Selain 20 kitab tulisan tangan kakek Gus Dur itu, ada ratusan kitab lain yang berusia sangat tua. Kitab-kitab tersebut adalah kitab yang digunakan KH Hasyim Asy’ari selama mengajar di pesantren Tebuireng.
”Kalau peninggalan kitab yang digunakan untuk mengaji di Tebuireng ada banyak sekali. Sekitar 400 jilid yang berusia tua. Seperti Ihya Ulumuddin, Tafsir dan Hadist. Karena KH Hasyim dulu memang sangat sering mengajarkan hadits kepada santri-santrinya. Utamanya hadist dari Bukhori dan Muslim,” paparnya.
Selama ini, kitab-kitab KH Hasyim Asy’ari memang disimpan oleh pihak pondok di perpustakaan dan jarang dikeluarkan. Hal itu semata-mata hanya untuk menjaga keutuhan kitab tersebut. Mengingat, kitab-kitab itu merupakan peninggalan yang sangat berharga dan tidak ternilai.
”Itu semua merupakan hasil pemikiran KH Hasyim Asy’ari, sehingga memang kita lakukan perawatan yang cukup intensif dan tidak pernah dikeluarkan. Terkecuali jika memang ada momentum tertentu, itupun sangat jarang juga,” paparnya.
(Khafid Mardiyansyah)