Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ulama Nilai Bantuan untuk Bu Eni Berlebihan

Iqbal Multatuli , Jurnalis-Selasa, 14 Juni 2016 |17:30 WIB
Ulama Nilai Bantuan untuk Bu Eni Berlebihan
Saeni atau Eni (Foto: Sindonews)
A
A
A

SERANG - Ulama dan Santri di Kota Serang yang bernaung di bawah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ikatan Santri Salafiah (Insaf) mengkritik akan sikap Presiden Jokowi, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan para Nitizen yang memberikan bantuan kepada Ibu Saeni (53) karena dirazia Wartegnya.

Menurut mereka, seharusnya para donatur mengumpulkan bantuan untuk memperbaiki sekolah rusak dan memberikan pengobatan gratis kepada para orang tak mampu.

"Bagi para donatur, silahkan ingatkan juga Ibu Saeni agar bisa menyesuaikan diri. Dimana bumi di pijak, di situ langit dijunjung. Ini juga berkaitan dengan cara didik kita kepada generasi muda," kata Ketua PCNU Kota Serang, KH. Matin Sarkowi, Selasa (14/06/2016).

Kiai dan Santri se-Kota Serang itu menyatakan ketersinggungannya lantara banyak pihak yang asal berkomentar dan tidak tahu duduk perkaranya. Pihaknya memohon agar semua menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana.

"Kami benar-benar tersinggung. Seolah-olah menyudutkan umat Islam di Kota Serang dengan tudingan tidak toleransi. Kami mohon yang berada di pusat jangan sembarangan bicara tanpa tahu kondisi di lapangan seperti apa. Sebab hanya akan memperkeruh suasana," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, pemerintah pusat hanya mau mengomentari barang dagangan yang diangkut tetapi tidak memberikan peringatan kepada pemilik warung akan kesalahan yang dilakukan yakni buka bukan pada jamnya.

"Mereka sibuk mengomentari masakan yang diangkut, tapi tidak memberikan peringatan kepada para pedagang yang berjualan di luar jam yang telah ditetapkan," terangnya.

Kiai ini pun mengisahkan di mana di Pulau Bali saat perayaan Nyepi Umat Islam begitu menghargai umat Hindu yang sedang beribadah. Bahkan Bandara Ngurah Rai pun harus berhenti beroperasi yang menghentikan perekonomian mencapai ratusan miliar. Lalu mengapa Warteg yang tutup di bulan Ramadhan harus dipersoalkan oleh pemerintah pusat.

"Jangan samakan Kota Serang dengan Jakarta atau daerah lainnya. Kita ini Bhineka Tunggal Ika, harus saling menghargai. Tapi jangan salah kaprah, yang harus dihargai itu orang yang sedang berpuasa dan bukan sebaliknya," tegasnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement