JAKARTA - Eks relawan Teman Ahok, Paulus Romundo, menyatakan takut jika terus bergabung dengan Teman Ahok. Ketakutannya berawal dari pemberitaan media, yakni Teman Ahok terindikasi menerima dana dari pengembang.
"Saya ketakutan. Saya baca di media online katanya terindikasi ada aliran dana dari reklamasi (teluk Jakarta) ke Teman Ahok. Berangkat dari situ, bersama kawan-kawan, saya sebelum jumpa pers itu sebenarnya belum dipecat (dari Teman Ahok)," kata Paulus dalam Diskusi Polemik Sindotrijaya Network di Rumah Makan Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).
Usai digelarnya jumpa pers oleh lima relawan Teman Ahok di Kafe Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu 22 Juni 2016, Paulus pun turut dipecat oleh Juru Bicara Teman Ahok Singgih Widyastomo.
"Yang nyampaikan saya dipecat itu Singgih. Bahkan, data terakhir yang kita dapat hanya 650 ribu KTP yang terverifikasi. Katanya sudah 1,5 juta yang terkumpul," jelas Paulus.
Paulus sendiri di Teman Ahok adalah penanggung jawab (pj) di Kelurahan Kamal, Jakarta Barat. Setiap minggunya dia ditarget untuk mendapatkan 145 KTP.
"Jadi kita tiap minggu ditargetkan 145 KTP. Begitu minggu keempat dapat bonus operasional 500 ribu, jadi totalnya kita digaji Rp2,5 juta," ulas dia.
"Dananya luar biasa (dana Teman Ahok). Hitungan kita, hitungan kasarnya kalau ada 153 posko kali Rp2,5 juta sekira 380 juta per bulan, ditambah lagi 19 orang kali 153," tukasnya.
(Awaludin)