Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Eks Teman Ahok: Ditarget 1 Juta, Pengumpulan KTP Jadi Asal-asalan

Dara Purnama , Jurnalis-Sabtu, 25 Juni 2016 |15:39 WIB
Eks Teman Ahok: Ditarget 1 Juta, Pengumpulan KTP Jadi Asal-asalan
Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Eks Teman Ahok, Paulus Romundo mengatakan, pihaknya bersama dengan penanggung jawab (PJ) pengumpulan KTP dukungan Teman Ahok mulai bekerja asal-asalan setelah diberikan target untuk mengumpulkan 1 juta KTP.

"Setelah kita ditargetkan 1 juta KTP dalam waktu tiga bulan itu, kita kerjanya luar biasa. Untung ada booth-booth ini (booth Teman Ahok di mal). Kalau tidak ada, pasti enggak sampai mengumpulkan 1 juta (KTP) karena memang kerjanya kita jujur saja, asal-asalan di bawah," kata Paulus usai diskusi Polemik Sindotrijaya Network di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/6/2016).

Menurutnya, instruksi untuk mengumpulkan KTP untuk calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu diberikan Korpos.

"Karena kita dikejar target, awalnya benar (kerja pengumpulan KTP), jadinya tidak benar. Yang enggak benar atasan-atasan kita. Korpos saya, enggak berani sebut nama nanti ada waktunya. Dia bilang urusan gualah ke atas karena kita kerjanya setornya sudah enggak langsung harus melalui Korpos. Dia (Korpos) yang ngatur ke dalam. Terlepas itu benar atau tidak," papar Paulus.

(Baca Juga : Adian Napitupulu Meragukan 1 Juta KTP Teman Ahok)

Dia mencontohkan pengumpulan KTP itu bisa digandakan hingga lima KTP. Paulus sendiri merupakan penanggung jawab pengumpulan KTP di Kelurahan Kamal di Jakarta Barat.

"Contoh KTP saya. Saya gandakan lima kali. Saya masukin dari Timur (Jakarta Timur) minggu ini, minggu besok barat (Jakarta Barat). Begitu terus sampai lima wilayah. Kalau kali 1.000 sudah 5.000 menggandakan KTP saya sendiri," urainya.

Selain itu, di Teman Ahok sendiri Paulus menilai sumber dana yang mereka terima tidaklah transparan. Mereka pernah mencoba melakukan kritik, tetapi diabaikan.

"Sangat tidak transparan. Pertama mereka dikritik, kita sudah kasih saran, di tingkat bawah ini, tapi enggak digubris. Bahasanya sombonglah," katanya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement