FAREHAM – Ibu dari korban perang Irak menuntut mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, disidang atas kesalahannya. Perempuan asal Fareham di Hampshire, Kerajaan Inggris, itu bahkan menyebut Tony Blair sebagai ular, belut licin, dan penipu ulung.
“Saya tidak percaya satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Dia hanya seekor ular, belut licin,” tuturnya, seperti dilansir Portsmouth, Sabtu (9/7/2016).
Rasa tidak percaya Sally Veck kepada sang politikus sudah lama terpendam sejak kematian putrinya, Private Eleanor Dlugosz, di usia 19 tahun akibat ledakan di Irak. Dlugosz berprofesi sebagai tentara Inggris, dan itulah cita-citanya.
Namun perasaan tersebut akhirnya baru bisa diluapkan setelah laporan Chilcot tentang kecacatan informasi intelijen Inggris terkuak ke publik. Laporan itu menyalahkan keputusan Blair dalam menginvasi Irak.
“Dia (Tony Blair) bukan siapa-siapa. Dia pikir ini negaranya dan dia yang berkuasa di sini. Dia menolak saran dari orang lain dan melakukan semaunya. Harga yang harus dia bayar terlalu tinggi,” ucap Veck menanggapi permohonan maaf Blair kepada publik.
(Baca juga: Pembelaan Tony Blair dan George Bush atas Penyelidikan Invasi Irak)
Sebelumnya, Blair mengadakan konferensi pers terkait laporan Chilcot. Dia mengaku menyesal atas invasinya ke Irak. Di samping itu, Blair meminta publik untuk memahami situasinya saat itu dan menghargai keputusannya.
“Saya bisa menyesali kekeliruan saya, dan saya menyesali banyak hal terkait (invasi ke Irak) itu. Tapi saya percaya, tidak hanya saat itu kami bertindak dengan maksud yang baik. Tapi saat itu, saya yakin invasi adalah jalan terbaik. Berlaku sebaliknya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Saya bisa jadi salah soal itu,” ujar Blair menyatakan pembelaannya kepada BBC.
Ia melanjutkan, “Saya mengerti orang-orang masih tidak setuju dengan saya, tapi setidaknya tolong hormati argumen yang saya bacakan, seperti saya juga menghormati posisi Anda.”
(Silviana Dharma)