Mantan PM Thailand Imbau Warga Gunakan Hak Pilih dalam Referendum
BANGKOK – Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra menyerukan para pendukungnya untuk memberikan suara mereka dalam referendum yang akan berlangsung pada Minggu 7 Agustus 2016.
Permintaan tersebut disampaikan jelang persidangan kasus korupsi yang menimpa sepupu Thaksin Shinawatra itu. Yingluck tersangkut skandal dana subsidi beras usai dikudeta oleh militer pada 2014. Ratusan orang datang untuk mengawal Yingluck masuk ke ruang persidangan.
“Saya ingin mengundang semua warga Thailand untuk memberikan suara mereka dalam referendum. Saya tidak ingin partisipasi warga rendah dalam referendum karena hasilnya pasti tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan,” ujar PM perempuan pertama Thailand itu, seperti dimuat Indian Express, Jumat (5/8/2016).
Jumlah pemilih yang rendah tentu saja akan menguntungkan militer karena draf konstitusi dibuat oleh komite bentukan junta militer. Jenderal Prayuth Chan-Ocha, yang kini menjabat sebagai PM, mengklaim draf tersebut akan membawa stabilitas pemerintahan Thailand dalam jangka panjang.
Namun, pihak oposisi yakin draf tersebut akan membawa Thailand menuju demokrasi tertutup. Sebab, koalisi partai di pemerintahan yang lemah akan menjadi makanan empuk bagi senat yang ditunjuk junta militer dan memungkinkan pengadilan serta lembaga lainnya menghambat pembuatan kebijakan.
(Rifa Nadia Nurfuadah)
