Bayer juga pernah membuat pernyataan tertulis yang dianggap bernada anti-Semit di negara yang dihuni lebih dari 100 ribu penganut Yahudi tersebut.
Ketua Komunitas Yahudi terbesar di Hungaria, Andras Heisler yang menerima penghargaan serupa pada 2011 memutuskan untuk mengembalikan gelar dari pemerintah. Sebab, dia tidak mau berada di lingkaran yang sama dengan Bayer.
Foto: PM Hungaria, Viktor Orban. (EPA)
Meskipun dicaci sedemikian rupa, staf di kantor Perdana Menteri menegaskan tidak berencana untuk mencabut penghargaan yang diberikan kepada Bayer. Menurut mereka, penghargaan itu diberikan untuk menghargai karya Bayer yang dinilai dapat mengemas dengan baik sebuah potret tubuh yang mencerminkan korban dari komunisme.
Bayer sendiri mengaku tidak mengerti mengapa para penerima penghargaan mendadak mengembalikan piala mereka. Terkait citra rasis yang melekat padanya dan menjadi akar masalah dari aksi protes ini, dia menjelaskan, saat itu media hanya salah mengartikan ucapannya.
"Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana orang-orang ini bisa sedemikian menutup diri, berpikiran sempit. Sungguh dunia yang menyedihkan," ucapnya menanggapi protes tersebut.
(Silviana Dharma)