MAKKAH - Puncak haji atau wukuf di padang Arafah diperkirakan akan jatuh pada 10 September 2016. Namun, kepastiannya masih menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi.
"Wukuf kalau tidak ada perubahan pada 10 September," ujar Kadaker Makkah Arsyad Hidayat di hadapan para anggota DPR yang melakukan kunjungan kerja pengawasan haji, Sabtu (27/8/2016).
Pemerintah Arab Saudi sendiri masih menunggu hasil rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah. Sebagaimana diketahui wukuf di Arafah dilaksanakan pada 9 Dhulhijjah. Penetapan 9 Dhulhijjah biasanya diumumkan pada 1 September.
Sembari menunggu penetapan puncak haji, PPIH Arab Saudi, ujar Arsyad, telah melakukan berbagai persiapan. Di antaranya terkait transportasi ke Arafah, Mina dan Mudzalifah (Armina).
"Kita tidak updgrade bus, masih pakai angkutan taraddudi (sejenis mikrobus). Kita hanya disediakan 21 unit bus bolak balik. Sebab kalau kita ukur jalan Makkah ke Armina, semua bus dijejer di jalan, maka semua gak jalan, penggunaan angkutan Taraddudi untuk menekan kemacetan, antar, drop, lalu balik," terangnya.
Bimbingan ibadah kepada jamaah haji juga intens dilakukan baik dengan mendatangi para jamaah di pemondokan maupun via sosial media. Ini penting mengingat inti haji adalah Arafah.
"Bimbingan ibadah haji tema utama soal tarwiyah, waktu jumrah dan status hukum mabit di Mina Jadid," ulasnya.
Dari aspek pelayanan kesehatan, Arsyad menambahkan, sempat muncul informasi bahwa Indonesia dilarang mendirikan klinik kesehatan di Armina. Namun, berkat bantuan muassasah, Indonesia diperkenankan mendirikan fasilitas layanan pembantu untuk RS Arab Saudi.
"Karena faktanya mereka tak bisa menampung, tahun kemarin jamaah yg ditampung di maktab dioper ke KKHI. Alhamdulillah di Mina, kita dikasih pelayanan kesehatan pendukung, artinya pendukung layanan yang diberikan Arab Saudi.
Terakhir, terkait fasilitas untuk jamaah, tahun ini tenda-tenda jamaah di Mudzalifah sudah dilapisi karpet. Ribuan waterfan juga sudah mulai dipasang bersama tenda-tenda untuk jamaah. "Di Arafah jamaah juga langsung diberikan air minum 3 x 330 ml. Kontrak penambahan ini dengan perusahaan yang melayani jamaah di Armina," pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan DPR Fahri Hamzah berpesan agar para petugas bekerja sepenuh hati untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. "Arafah ini titik krusial, karena itu titik lemah kita," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)