Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siti Fadilah: Virus Zika, Alamiah Ataukah Rekayasa Manusia?

Ulung Tranggana , Jurnalis-Selasa, 06 September 2016 |12:13 WIB
Siti Fadilah: Virus Zika, Alamiah Ataukah Rekayasa Manusia?
ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Masuknya virus zika di Indonesia harus ditindaklanjuti secara serius dengan penyelidikan secara cermat. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah penyebaran virus tersebut berjalan secara alamiah atau merupakan rekayasa manusia. Pandangan ini diutarakan oleh mantan Menteri Kesehatan 2004-2009, Siti Fadilah Supari.

Siti Fadilah menjelaskan, beberapa tahun lalu ada kejadian outbreak swineflu di Meksiko yang bisa menjadi pelajaran bagi negara-negara yang ekonominya sedang berkembang. Swine flu (flu babi) yang terjadi di Meksiko menimbulkan dampak kerugian ekonomi nasional yang signifikan. Indonesia sendiri sebagai salah satu negara berkembang sudah sangat wajar bila menganggap serius penyebaran virus zika di Indonesia.

"Apakah penyebaran virus zika di Indonesia terjadi secara alami atau rekayasa manusia hanya bisa diselidiki secara epidemiologi yang mendalam atau surveilance. Perjalanan penyakit ada, kronologisnya yang logis sehingga jelas penyebarannya," demikian ujarnya.

Selain mewaspadai penyebarannya, kata Siti fadilah, pemerintah harus memberikan perhatian dan perlindungan khusus pada ibu hamil agar tidak digigit nyamuk pembawa virus zika itu. Mantan Menteri Kesehatan yang pernah memimpin Kementerian Kesehatan mengatasi wabah flu burung terhadap masyarakat Indonesia pada 2008 ini, mengatakan bahwa sebenarnya kasus zika di Indonesia wajar. Sebab, iklimnya cocok dan nyamuk aedes aegypti bisa membawanya. Nyamuk ini sudah sangat familiar hidup di Indonesia, karena biasanya nyamuk tersebut membawa virus demam berdarah atau virus chikungunya.

"Penyebarannya sama dengan demam berdarah. Bayangkan kecepatan penularannya yang cepat meluas seperti demam berdarah. Perbedaannya, virus zika tidak mematikan namun berbahaya pada ibu hamil, (yang) lain tidak," ujar Siti Fadilah.

Mantan Menteri Kesehatan yang berhasil menutup laboratorium Marinir Angkatan Laut Amerika Serikat Namru-2 pada 2009 ini juga menjelaskan, bila terjangkit pada ibu hamil maka anak yang dikandung akan lahir dengan kondisi cacat microcephaly berupa ukuran tempurung kepala dan otak yang jauh lebih kecil dari ukuran normal.

Siti Fadilah menambahkan, beberapa kasus infeksi virus zika dapat menyebabkan guillain barre syndrom, yakni kelumpuhan saraf. Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), sebuah lembaga pengendalian dan pencegahan penyakit menular di Amerika Serikat, guillain barre syndrom (GBS) adalah penyakit langka yang membuat sistem kekebalan seseorang menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot, bahkan jika parah bisa terjadi kelumpuhan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek membenarkan bahwa ada masyarakat yang terjangkit virus zika. Berdasarkan laporan yang ia terima, seorang yang terjangkit virus zika berada di Jambi. Penderita zika tersebut berasal dari Suku Anak Dalam.

"Kebetulan. Jadi waktu itu melakukan penelitian untuk demam yang difokuskan demam berdarah. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata ada virus zika yang positif," kata Nila saat dicegat awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa 30 Agustus 2016.

(Ulung Tranggana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement