PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang berbasis di Amerika Serikat (CDC) mengumumkan travel advisory ke Asia Tenggara dan Maladewa. Lembaga pemerhati isu kesehatan tersebut khususnya mengimbau para perempuan yang sedang hamil untuk tidak melakukan perjalanan maupun kunjungan ke negara-negara tersebut terkait bahaya penularan virus zika.
Himbauan CDC itu disampaikan pada Kamis 29 September. Ada 11 negara di Asia Tenggara yang disebutnya sudah berpotensi terjangkit wabah zika, yaitu Brunei Darussalam, Burma (Myanmar). Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Timur dan Vietnam. Bahkan, Indonesia dan Maladewa pun termasuk dalam daftar tersebut.
“Perempuan hamil yang melakukan perjalanan ke Asia Tenggara berpotensi terinfeksi virus zika. Tingkat risikonya saat ini belum diketahui. Diperkirakan risikonya masih lebih rendah dibandingkan daerah asal penyebarannya (Brasil dan Amerika Latin),” demikian pengumuman resmi dari CDC, seperti disitat dari Time, Jumat (29/9/2016).
Sejauh ini, larangan yang dikeluarkan CDC baru sebatas saran untuk menghindari perjalanan ke 11 negara di Asia tersebut. Sementara itu, masih ada 60 negara lain di dunia yang disarankan CDC untuk dihindari terkait virus yang dapat menular lewat gigitan nyamuk tersebut.
Virus zika pertama kali ditemukan di Uganda. Virus ini tergolong berbahaya karena dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat permanen, yakni bentuk kepala lebih kecil dari ukuran normal (microcephaly). Sekarang, virus tersebut menjadi endemik di Brasil dan Amerika Latin.
Terakhir, penyebarannya dikabarkan telah mencapai Asia Pasifik. Sejumlah kasus positif terjangkit zika, antara lain ditemukan di Malaysia, Filipina, Taiwan dan Singapura.
(Silviana Dharma)