Uni Eropa Dukung RI Ratifikasi Perjanjian Paris Atasi Perubahan Iklim
JAKARTA - Uni Eropa (UE) menggelar Pekan Diplomasi Iklim di Indonesia. Acara diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari KTT Perubahan Iklim (COP21) di Paris, Prancis pada Desember 2015 serta menyambut COP22 di Marrakesh, Maroko. Adapun tujuan acara tersebut adalah untuk mempromosikan upaya memerangi perubahan iklim serta mengkomunikasikan tujuan upaya itu kepada masyarakat Indonesia.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend terus mendorong agar Indonesia meratifikasi hasil Perjanjian Paris. Dokumen tersebut berisi kesepakatan untuk mengurangi emisi gas buang sehingga membatasi kenaikan suhu panas bumi sampai batas 2 derajat celsius pada 2020.
"UE berkomitmen penuh mengimplementasikan Perjanjian Paris dan kami mendorong seluruh negara anggota G-20 melakukan hal yang sama. Kami berharap tantangan perubahan iklim ditangani dengan keseriusan penuh oleh rekan-rekan anggota G20, termasuk Indonesia," tutur Guerend, di Auditorium IFI, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2016).
Guerend menegaskan komitmen pihaknya untuk berbagi pengalaman dan mendukung Indonesia dalam berbagai upaya menangani perubahan iklim. "Saat ini, proses ratifikasi Perjanjian Paris sedang berlangsung di Uni Eropa, dan kami berharap Indonesia turut meratifikasi perjanjian tersebut," ujar pria asal Prancis itu.
UE juga mendukung Indonesia melalui sebuah program respons perubahan iklim untuk menciptakan rencana pembangunan yang rendah karbon. Indonesia sendiri berjanji untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional.
(Rifa Nadia Nurfuadah)
